Lihat ke Halaman Asli

Pairunn Adi

Penyuka fiksi

Puisi | Kecewaku

Diperbarui: 30 Juli 2018   11:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Sejak awal
Muasal kau melangkah
Menuju tahta singgasana
Aku mengimani
Kau Yudistira di bawah naungan Kresna

Serupa tetes-tetes embun
Di musim kemarau panjang
Akan menyemikan kuncup-kuncup daun
Di antara reranting kering

Harap terpatri dalam hati
Nubuat para begawan akan terpenuhi
Oleh luhurnya kearifanmu

Merahku kembali menyala
Menyosong janji yang kau ucap
Sumpah di bawah kitab suci
Atas nama Tuhanmu

Kini, hampir purna masa tugasmu
Tak satu pun janji terpenuhi
Pohonan semakin kering
Dahan-dahan berpatahan
Tak mampu menahan yang kau bebankan

Kau tak lebih baik dari Duryudana
Di bawah cengkeraman Sengkuni
Yang hanya bisa diam
Melihat keadilan runtuh
Yang jujur kau penjarakan
Yang bengis kau biarkan berkeliaran

Rakyat kau abaikan
Terombang ambing di lautan harga pangan
Dan membiarkannya dalam kehausan

Ah, sudahlah!
Sudahi saja sandiwaramu
Sedu sedanmu hanya pemanis
Air matamu itu palsu

Sudahi sajalah
Jangan melangkah lagi
Bila hanya itu yang kau bisa

Malang, 30 Juli 2018

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline