Lihat ke Halaman Asli

Pairunn Adi

Penyuka fiksi

Dipaksa Mimpi [untuk Pak Joko]

Diperbarui: 9 November 2017   07:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Lembaga pengaduan sudah tuli
hukum sudah tak bernyali
maka aku menulis sajak ini
karena sajak bukanlah hal yang tabu
bagi para penyair

Birokrasi mengular-tangga
ruang-ruang tersekat pungli
kepulan geram-menggeram
Kantor-kantor seolah kebun binatang

Ada raja hilang wibawa
tak bernyali
tak bertongkat
komando tersumbat
akhirnya diam di tempat

Aku orang yang terbuang
juga kawan-kawan yang kecil
sangat terpinggirkan
deru mobil dan motor
berseliweran tanpa henti
di jalan-jalan tempat kami tertidur
ketika rembulan mencuri waktu kami

Aku orang kecil
juga kawan-kawan yang kecil
ditinggalakan
di pinggir kali
di bawah gedung bertingkat
yang airnya bau pesing
dari kencing perut buncit
penghuni apartemen
penghuni perumahan mewah
penghuni gedung-gedung tinggi
yang tak pernah mengenal kami

Proyek-proyek berjalan
tol-tol menjamur
pelabuhan bertebaran
bandara di mana-mana
buat mereka yang kaya
dan kami diharuskan bermimpi

Subsidi di ganti mimpi
mimpi tidur dengan bidadari
dengan perut kosong
kemudian dicekik pajak
agar mati dengan tertawa

Hahaha

Orang-orang gaduh
mencaci-maki
bermulut binatang
lantang menantang
seoalah rimba tak bertuan
kau hanya diam
membisu
di singgana yang empuk

Hukum sudah tak berkeadilan sosial
sejak saat ini
dan kami dipaksa mimpi
makan tiga kali

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline