Lihat ke Halaman Asli

Paiman

Karyawan

Sisi Pendidikan dalam Tragedi Kanjuruhan: Persebaya vs Arema

Diperbarui: 2 Oktober 2022   22:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kompasianer, Emosi diliputi duka mendalam melihat tragedi yang mengenaskan. 

Emosi yang tak mengenal moral. Ketakutan yang melupakan kemanusiaan.

Lari terbirit-birit, entah siapa yang aku tendang, entah siapa yang aku injak. Tujuan hanya satu selamat.

Banyaknya korban dari peristiwa Kanjuruhan, apakah menjadi pertanda hilangnya rasa kemanusiaan. Aku tak tahu siapa yang salah, dan aku gak mau menyalahkan siapa yang salah. Bagiku, aku tidak mau ini terjadi lagi. 

"Menuntut Ilmu itu wajib dari lahir sampai mati"

Merujuk pada hadits di atas, maka pendidikan moral tidak sebatas di dunia sekolah saja. Pentingnya pemahaman kemanusiaan yang sejalan dengan Pancasila harus terus dipupuk, dimana pun dan kapanpun. Tak pandang muda ataupun tua.

Tak terbatas pada pemahaman, Pancasila pun harus dibumikan, dengan menjadikannya pedoman dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Bagaimana pemuda bisa membumikan Pancasila?

Kita tarik garis ke bawah, Negara-Provinsi-Kabupaten-Kecamatan-Kelurahan-RW-RT-Keluarga. Sehingga keluarga menjadi miniatur sebuah negara.

Membumikan Pancasila harus dimulai dari keluarga, karena lingkungan keluarga inilah yang nantinya akan membentuk kepribadian seseorang.

Kaum muda umumnya kaum pelajar, sekolah menjadi rumah keduanya. Bagaimana dengan sekolah, tentunya living value mengalir dalam masyarakat sekolah karena Pelajar Pancasila menjadi tujuan Pendidikan Nasional.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline