[caption caption="kejadian memalukan"][/caption]Belum lama ini ada sengkat pendapat antara pihak KPUD dengan salah satu calon peserta pilkada Kota Depok. Berawal dari hujatan pihak calon ke KPUD karena merasa di dzolimi dengan adanya penurunan jumlah DPTdi Hotel Bumi Wiyata, Depok, Kamis (8/10/2015).
source: http://metro.sindonews.com/read/1051454/171/kpu-depok-dituding-berpihak-cawalkot-layangkan-protes-1444294306di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Kamis (8/10/2015).
source: http://metro.sindonews.com/read/1051454/171/kpu-depok-dituding-berpihak-cawalkot-layangkan-protes-1444294306
source: http://metro.sindonews.com/read/1051454/171/kpu-depok-dituding-berpihak-cawalkot-layangkan-protes-14442943, Kamis di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Kamis (8/10/2015).
source: http://metro.sindonews.com/read/1051454/171/kpu-depok-dituding-berpihak-cawalkot-layangkan-protes-1444294306
source: http://metro.sindonews.com/read/1051454/171/kpu-depok-dituding-berpihak-cawalkot-layangkan-protes-14442 Tidak tanggung-tanggung hujatan langsung diarahkan ke corong KPUD Kota Depok sebagai pemilik hajat sekaligus wasit kompetisi. Bahkan hujatan sudah dalam bentuk tudingan serius yaitu melakukan manipulasi dan ini bisa berimplikasi ke ranah hukum pidana kejahatan pemilu.
"Pengurangan jumlah pemilih ini melanggar hak asasi, langgar UU penghilangan hak demokrasi, 39 ribu suara. Kami layangkan protes tertulis ke Panwas dan KPUD. Masa lucu jumlah penduduk Depok terus bertambah tapi jumlah pemilih bisa menurun,"
Dan dalam waktu singkat , pemberitaan meluas dan dibahas dipelbagai media massa baik cetak maupun online. Permasalahan tidak berhenti di lempar hujatan karena pihak KPUD Kota Depok bak tersengat petir di tengah hari siang bolong. Mungkin KPUD merasa dijadikan bantalan oleh pihak salah satu calon agar meraih simpati warga dengan dijadikannya KPUD sebagai sasaran tembak hujatan.