Empat belas abad yang lalu, ayat Alquran yang pertama telah diturunkan. Secara bertahap, ayat-ayat suci dari Allah SWT disampaikan kepada Rasulullah SAW melalui malaikat Jibril AS. Dan ayat-ayat tersebut telah sempurna disampaikan sebelum Rasulullah SAW wafat. Artinya, Alquran yang ada saat ini adalah kalamullah yang telah sempurna.
Meski belasan abad telah berlalu, namun ayat suci Alquran tetap terjamin kemurniannya. Tidak bertambah, dan tidak pula berkurang. Keberadaan para penghafal Alquran merupakan salah satu washilah (perantara) penjaga Alquran. Satu hal yang patut kita syukuri, saat ini rumah tahfiz bertebaran dimana-mana. Masyarakat semakin bersemangat mempelajari dan menghafal Alquran.
Inilah salah satu keunikan Alquran. Meski ribuan ayat, tapi kata per kata mampu dihafalkan oleh manusia. Keindahan bacaannya mampu menenangkan jiwa orang yang membaca dan yang mendengarkannya. Bahkan, lantunan ayat Alquran njuga bisa menjadi obat penyembuh, baik penyakit fisik maupun non fisik.
Bila kita perhatikan, setidaknya ada tiga hal yang terkandung di dalam Alquran. Pertama, Alquran berisi kisah-kisah yang terjadi di masa lalu. Kisah itu mengandung banyak hikmah (pelajaran) bagi manusia.
Kedua, Alquran menceritakan hal-hal yang terjadi di masa yang akan datang. Sebagian sudah bisa kita lihat bukti kebenarannya. Sebagian lagi tetap menjadi rahasia, hanya bisa terbukti setelah kehidupan dunia berakhir.
Ketiga, Alquran berisi tentang hukum yang mengatur perbuatan manusia. Dalam hal ini, ada ayat yang bersifat muhkamat (makna hukumnya tersurat, disebutkan dengan jelas), adapula yang bersifat mutasyabihat (makna hukumnya tersirat, perlu pengkajian untuk memahami maknanya). Di sinilah kemudian muncul perbedaan ulama dalam penafsiran ayat. Akan tetapi, penafsiran itu tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada syarat dan metode yang harus diikuti.
Kesempurnaan isi Alquran adalah sesuatu yang tak bisa dipungkiri. Bagi seorang muslim, wajib meyakini kebenaran seluruh isi Alquran, tanpa ada sedikitpun keraguan terhadapnya. Namun yakin dengan kebenaran dan kesempurnaannya saja belumlah cukup. Seorang muslim juga wajib menjadikan Alquran sebagai pedoman kehidupan.
Alquran dan Hadis adalah dua warisan Rasulullah SAW yang paling berharga bagi ummatnya. Di dalamnya berisi petunjuk hidup agar manusia tidak salah melangkah. Agar manusia manusia menjalani kehidupan sesuai koridor yang telah ditentukan.
Ketentuan dalam Alquran tak bisa diambil hanya sebagian, atau dipilih sesuai kepentingan. Pengambilan hukumnya harus dilakukan secara menyeluruh. Hukum itu terkait hubungan manusia dengan Allah Sang Pencipta, yakni masalah akidah dan ibadah. Hukum Islam juga menjelaskan bagaimana pengaturan manusia terhadap dirinya, yakni terkait makanan, pakaian, dan akhlak. Selain itu, hukum Islam juga mengatur perkara muamalah, termasuk di dalamnya masalah pemerintahan dan persanksian.
Allah berikan tuntunan hidup tersebut, tidak lain untuk kebaikan hidup manusia. Bila semua hukum diterapkan, rahmat Allah akan didapatkan. Saat itulah kesejahteraan dan ketenangan hidup bisa kita rasakan. Namun bila hukum Alquran ditinggalkan, atau hanya diambil sebagian, inilah yang membuat hidup kita penuh dengan permasalahan.
Di momen Ramadan yang mulia ini, bulan diturunkannya Alquran, mari kita kembali membumikan Alquran. Memperbanyak membacanya, mempelajarinya, dan yang terpenting mengamalkannya dalam seluruh sendi kehidupan. Dengannya, semoga Allah berikan kita keselamatan hidup dunia dan akhirat. []