Lihat ke Halaman Asli

Pahmi Labib Mubarok

Mahasiswa Administrasi Publik

Cara Menghadapi Quarter Life Crisis, Tips Hidup Bermakna di Usia Muda

Diperbarui: 24 November 2022   18:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

source : pexels-nathan-cowley-920036

Dalam masa itu, seorang remaja akan menemukan dirinya dalam " dunia lain". Dalam artian dunia yang tidak ia kenal sebelumnya. Ketika dunia bukan lagi tempat bermain, imajinasi dan khayalan melainkan dunia yang penuh dengan pikiran kusut yang sulit diurai, dan beberapa keinginan tidak mudah lagi didapatkan. 

Berbicara tentang kehidupan manusia memang tidak akan ada habisnya. Tak terkecuali kehidupan remaja menuju dewasa atau biasa disebut dengan masa remaja akhir. Masa remaja akhir terjadi dalam rentang usia 18 -- 30 tahun. Usia yang bukan lagi anak -- anak dan belum sempurna dewasa.

Berbagai pertanyaan hidup akan datang  mengisi ruang -- ruang pada pikiran.  Kecemasan, keraguan, dan ketakutan akan masa depan menempati sisi lain di hati seorang remaja. Kemelut yang seperti itu membuat kegalauan yang tidak sebentar. Ia kebingungan tentang tujuan hidup dan bagaimana cara menjalaninya. Kegalauan tersebut dikenal dengan istilah Quarter Life Crisis

Mengenal Quarter Life Crisis.

 

Quarter life crisis adalah krisis yang melibatkan kecemasan atas arah dan kualitas hidup seseorang yang paling sering di alami dalam rentang usia 20 -- 30 tahun. Dalam rentang usia tersebut , seorang remaja akan mengambil keputusan -- keputusan besar yang akan mempengaruhi masa depannya. Dimulai dari keputusan berkuliah , karier, sampai jodoh. 

Pengambilan keputusan itu akan membuat pertimbangan panjang yang cukup membingungkan. Karena banyaknya pilihan dan keinginan tapi tidak diimbangi dengan kemampuan dan keadaan. Mereka yang mengalaminya akan merasa kehilangan arah, khawatir, dan galau akan ketidakpastian hidup di masa depan.

Dilansir dari laman YaleMedicine, menyebutkan bahwa 70 persen anak muda mengalami quarter life crisis. Ini menunjukan bahwa krisis ini merupakan sesuatu yang umum terjadi. Tapi tidak dapat disepelekan, karena merupakan suatu proses pendewasaan yang harus dihadapi bukan hanya diratapi.

Menurut peneliti dan pengajar dari University of Greenwich, London, Dr. Oliver Robinson, ada empat tahapan ketika seseorang mengalami quarter life crisis, yaitu :

 1. Merasa terjebak

Pada tahap pertama ini , remaja yang mengalami quarter life crisis akan merasa terjebak dalam keadaan yang sebenarnya tidak diinginkan atau tidak sesuai harapan. Perasaan seperti ini akan membuat galau dan tidak nyaman. Seperti dalam kasus salah jurusan. Tidak sedikit mahasiswa yang merasakan hal seperti itu, dengan dalih tidak sesuai passion dan sebagainya.

 2. Munculnya kesadaran

Setelah merasa terjebak dalam keadaan yang tidak diinginkan maka akan timbul kesadaran. Kesadaran untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Disinilah tahap yang paling penting, berawal dari sadar akan membuka jalan baru kehidupan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline