Lihat ke Halaman Asli

Pahliyani Mumtaz

Pengamat kehidupan

Kesal dengan Pemain Mobile Legends

Diperbarui: 5 November 2024   07:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: BING AI

Aku kesal sekali dengan pemain Mobile Legends. Entah kenapa para pemain Mobile Legends yang ada di hidupku selalu ngeselin. Ada sih segelintir yang gak ngeselin, tapi rata-rata ngeselin banget.

Mereka kalau sudah main game, toxicnya minta ampun, kurang peduli sekitar dan jadi kurang empati kepada orang lain. Setidaknya itulah pandanganku terhadap teman-temanku. Bukan bermaksud menggeneralisir yah.

Pernah satu ketika, aku nongkrong dengan teman-teman satu SMK. Kami sudah lulus sekolah beberapa tahun sebelumnya, jadi nongkrong kali ini harusnya berkesan baik buat semuanya. Nongkrongnya sih gak banyak sekitar 5 orang aja.

Pada saat awal nongkrong semua berjalan mulus, kami berbincang hangat, tertawa bersama, berbagi pengalaman dan ditemani kopi pesanan masing-masing. 15 menit setelahnya. Mereka semua pada mengeluarkan telepon genggamnya. Salah satu dari temanku ngajak mabar (main bareng) Mobile Legends. Nah, 4 temanku yang lain pada suka main game tersebut. Hanya aku yang saat itu gak suka main game tersebut.

Tau dong endingnya gimana. Jelas saja, aku hanya melamun melihat mereka bermain. Mereka asik bermain dan melupakan apa agenda nongkrong kita malam tersebut. Sesekali mereka menyahutiku namun saat kubalas bicara, mereka tidak respon dengan nyambung dan cenderung mengabaikan. Perih banget rasanya hati ini. Kalau tau tujuannya buat mabar game mah buat apa aku datang. Akhirnya aku pulang dengan alasan ditelpon nyokap.

Terus, saat di dunia kerja. Aku juga punya beberapa rekan kerja yang suka bermain game Mobile Legends. Candu banget kelihatannya. Soalnya aku lihat mereka mainnya tiap hari. Sampai teriak-teriak kalau main. Mereka sekitar 5 orang.

Padahal seharusnya di jam kerja kan gak boleh yah main game alias fokus saja sama kerjaan dan tanggung jawab. Eh karena sebuah game, kerjaan jadi terbengkalai dan rekan kerja lah yang terbebani jadinya (meskipun bukan aku yang terbebani karena tugas dan fungsi kami berbeda)

Jadi satu ketika, ada customer sedang ada perlu dengan rekanku yang sedang asik bermain Mobile Legends. Nah, tiba-tiba rekanku tersebut bilang gini ke rekan lain "eh urusin dong customer ini, aku masih main" enteng banget dia bilang gitu. Padahal rekanku yang dia perintah tersebut lagi sibuk ngerjain tugas lain. Malah lempar tanggung jawab. Kejadian sejenis ini lebih 20 kali aku lihat.

Susah sih ya. Zaman sekarang game bisa diakses dengan mudah, cukup telepon genggam sudah bisa untuk main game. Kalau zaman dulu kan konsol gamenya besar, jadi kalau mau main game yah tunggu pulang dulu. Jadi gak terlalu mengorbankan hubungan antar sosial.

Yah, jadi mau gimana lagi. Aku gak akan bisa mengontrol hal-hal yang menjengkelkan tersebut. Yang bisa kulakukan hanya fokus pada yang bisa kukontrol. Seperti, berusaha menasihati dengan baik terlebih dahulu. Kalau belum berhasil, aku punya banyak cara untuk menyibukkan diri kepada hal-hal yang bermanfaat dan mengabaikan sakit hatinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline