Lihat ke Halaman Asli

Pahliyani

Hamba Tuhan

Tak Kuasa Menolak Ajakan Pria Tampan Ini

Diperbarui: 9 Juni 2022   10:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Luca Gl on Unsplash   

Sebut saja namaku Jasmine. Seorang gadis imut berusia 23 tahun yang bekerja sebagai guru di sebuah SD negeri. Kegiatanku sehari-hari hanya fokus menjadi guru yang baik. Tidak memiliki pekerjaan sampingan. Gajiku sebagai guru cukup untuk kebutuhanku yang masih gadis.

Lokasi sekolahku bersebelahan dengan sebuah SMP swasta. Bahkan parkiran motor sekolah kami bersatu. Karena lahannya memang terbatas. Jadi, meskipun kami beda sekolah, kami guru-guru SD sangat akrab dengan guru-guru di SMP swasta tersebut. Terkadang sekolah kami bersatu hanya untuk mengadakan makan rujak bareng.

Satu ketika. Aku berangkat kerja. Mengenakan baju waskat, khas guru di hari Senin. Aku memarkirkan motorku yang imut di paling depan parkiran, karena datangnya sangat pagi. Sepeda motorku sangat imut, berwarna biru bergambar tokoh kartun favoritku, Doraemon. 

Saat aku sedang memarkirkan sepeda motorku, aku berkata dalam hati "Lha ini motor Vespa hitam bersih sekali yaa dan anehnya helmnya pun wangi sekali, rasanya aku baru melihatnya, siapa yah pemilik motor ini" Sepeda motorku dan Vespa tersebut bersebelahan. Selanjutnya, akupun bergegas pergi ke kantor dan ke kelas untuk mengajar anak-anak SD yang lucu seperti biasanya.

Selepas bel pulang berbunyi. Aku pulang duluan. Guru-guru yang lain masih asyik nonton drakor bareng di kantor menggunakan layar proyektor. Aneh-aneh memang kelakuan guru-guru di SDku ini. Kalau di SMP sebelah, biasanya guru-gurunya juga suka nonton bareng setelah selesai ngajar, tapi bukan nonton drakor, mereka nonton anime One Piece bareng.

Saat aku hendak mengambil motorku. Aku terkejut "Aduh parkiran penuh lagi, motorku ada di tengah-tengah motor yang lain pula, gimana caranya ngeluarin motorku ya, masa iya aku harus menggeser begitu banyak motor orang sih" Aku mulai bete dengan memanyunkan bibirku.

Aku duduk dengan perasaan bete di hadapan motor-motor yang menghalangi motorku untuk keluar. Tiba-tiba ada cowok kira-kira berusia 25 tahun mengenakan kemeja putih dan celana hitam. Tingginya kira-kira 170 cm dan sedikit kurus. Dia datang menghampiriku berkata "Nungguin siapa bu? (seluruh guru dipanggil pak/bu)"

"Itu loh aku kesel motorku gak bisa keluar" ucapku dengan wajah kesal nan manja. Langsung tanpa basa-basi si cowok itu membantu mengeluarkan motorku. Aku melihatnya berusaha menggeser-geser motor yang lain, kuperhatikan wajahnya yang tampan dan rambutnya yang berguguran di matanya, dia begitu menawan walau hanya menggeser-geser motor saja. 

Aku tanpa sadar ternyata memperhatikannya sambil melamun. Hingga si cowok bilang "Ini bu motornya udah saya bantu hingga keluar, tinggal dihidupkan lalu pulang deh. Jangan lupa baca basmalah sebelum jalan" Lalu aku terkejut dan tersipu malu karena udah bengong ngeliatin dia "Eh eh ehh, oh iya mas... pak... om... (aku gugup dan bingung harus memanggilnya apa) terima kasih ya" ujarku sambil merapikan jilbab dan menggigit bibirku yang imut.

Selepasnya aku jalan pulang terlebih dahulu dari si cowok tadi. Aku gugup dan panik hingga lupa menanyakan namanya dan dia mau apa di sekolah kami. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline