Lihat ke Halaman Asli

Hanya Kecurangan yang Bisa Kalahkan Prabowo?

Diperbarui: 18 Juni 2015   06:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lihat hasil polling pilpres di Kompasiana! Yang vote Prabowo – Hatta lebih banyak dibanding yang milih Jokowi – JK. Ternyata, hasil survey sejumlah lembaga yang menyebutkan Prabowo menyalip bukan omong kosong. Memang sebagian lembaga survey itu baru terdengar namanya belakangan, hehe. Tapi, sebagai lembaga lainnya mengakui bahwa elektabilitas Prabowo – Hatta melesat. Tuh Indobarometer dan LSI mengatakan hal tersebut. Bisa jadi dalam beberapa hari ini, setelah para lembaga survey berhenti melakukan survey, elektabilitas Prabowo terus melesat. Polling Kompas-Kompasiana menunjukkan hal tersebut.

Kalau ditelaah, maka para pemilih Jokowi – JK adalah kalangan selebritas, aktivis dan mereka yang selama ini gemar berteriak-teriak tentang perbaikan. Tapi sesungguhnya mereka sendiri tidak memperbaiki dirinya sendiri, hehe...

Salah satu yang membuat sesak dada saya adalah pernyataan dari petinggi tim Jokowi – JK yang mengatakan “HANYA KECURANGAN YANG BISA MENGALAHKAN KITA.” Hmm, sebuah pernyataan yang berbahaya, yang dapat meletupkan amarah akar rumput jika ternyata, Jokowi – JK kalah. Pernyataan itu akan dianggap benar dan menjadi acuan akar rumput, kader dan simpatisan, dalam bertindak. Sungguh berbahaya. Seharusnya, para petinggi – yang pintar-pintar dan bijak itu – membuat pernyataan yang lebih cerdas dan menimbang dampaknya dengan seksama.

Bayangkan jika pasangan Prabowo – Hatta pun membalas pernyataan tersebut dengan pernyataan serupa: “HANYA KECURANGAN YANG BISA MENGALAHKAN KITA.” Maka, para pendukung Prabowo Hatta pun akan meyakini pernyataan itu dan jika Prabowo kalah, maka mereka meyakini bahwa pasti akibat dicurangi. Masya Allah, efeknya akan sangat mengerikan saudara-saudara.

Maka sungguh bijak apa yang dilakukan dan disampaikan oleh Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, bahwa setiap kali ikut dalam kompetisi termasuk pemilu, maka setiap pihak HARUS SIAP MENANG dan SIAP KALAH.  Bahkan ketika merasa dicurangi sekalipun, tetap harus SIAP KALAH. Contoh deh tim sepakbola yang sedang bertanding di PIALA DUNIA 2014.

Meksiko sudah unggul 1-0 sampai menit 88. Tapi kalah 1-2 hanya dalam 5 menit terakhir, salah satunya gara-gara penalti yang dianggap tidak seharusnya penalti. Wasit tidak jeli dan dianggap curang. “HANYA KECURANGAN (wasit) YANG MENGALAHKAN KAMI..” begitukah kata Meksiko? Sehingga mereka marah-marah? Ternyata tidak. Mereka tetap menerima kekalahan tersebut. Pun ketika Kolombia kalah dari Brasil, ketika bintangnya James Rodriguez dilanggar secara keras berkali-kali, tapi dibiarkan wasit tanpa kartu. Mereka kalah karena kecurangan wasit? Ya, tapi mereka tetap menerima.

Mbok ya contoh kedewasaan hidup dari bangsa lain itu, yang membuat bangsa lain itu memang lebih maju daripada kita. Para pemimpin kita tidak dewasa, tidak sportif, sehingga Indonesia memang lambat majunya. Pengikutnya pun demikian....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline