PENDAHULUAN
Teori kritis dalam komunikasi merupakan suatu pendekatan yang mengeksplorasi hubungan antara komunikasi, kekuasaan dan ideologi. Dalam konteks ini, teori kritis berupaya mengungkap struktur sosial yang mendasari praktik komunikasi dan bagaimana praktik tersebut dapat mempengaruhi masyarakat. Dengan berfokus pada isu-isu seperti dominasi, penindasan, dan perjuangan untuk kebebasan, teori ini memberikan kerangka kerja untuk menganalisis bagaimana pesan dikonstruksi dan diterima, serta implikasinya terhadap individu dan kelompok.
Di era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi, peran komunikasi semakin kompleks. Teori kritis menawarkan perspektif penting untuk memahami bagaimana media dan komunikasi massa berkontribusi pada pembentukan opini publik dan representasi sosial. Dengan demikian, kajian ini tidak hanya relevan dalam konteks akademis, namun juga mempunyai dampak praktis dalam upaya memberdayakan masyarakat untuk berpikir kritis terhadap informasi yang diterimanya, serta meningkatkan kesadaran terhadap kekuatan-kekuatan yang beroperasi dalam komunikasi sehari-hari.
PEMBAHASAN
Pengertian Teori Kritis
Teori Kritis menurut Jurgen Habermas merupakan metodologi yang berupaya menembus realitas sosial untuk menemukan kondisi transendental yang melampaui data empiris. Teori ini tidak dianggap sebagai teori ilmiah dalam pengertian tradisional, melainkan sebagai kritik ideologis yang berupaya mempelajari dan memahami struktur sosial, sistem kekuasaan, dan fenomena kehidupan sosial dengan tujuan mendorong perubahan yang lebih egaliter.
Ciri-ciri Teori Kritis antara lain:
1. Kritik terhadap Masyarakat. Teori ini kritis terhadap struktur sosial dan hubungan kekuasaan yang ada dalam masyarakat.
2. Pendekatan Historis. Teori Kritis tidak menutup diri dan selalu mempertimbangkan konteks historis dari fenomena yang diteliti.
3. Integrasi Teori dan Praktek. Teori ini tidak memisahkan teori dan praktek, namun mencoba menghubungkan keduanya dalam analisis sosial.