Lihat ke Halaman Asli

Nikmat Diantara Duka

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Entah kenapa ketika terlahir...di dunia
Melihat dan rasakan sejuta derita nestapa..
Tanah kering kerontang dibasahi airmata...
Mengapa di alam fana terlalu banyak durjana...


Berkedok pahlawan namun justru mereka penjahat..
Nada bicara kaum pintar....namun sesat...
Halalkan segala cara semua tekad dan niat...
Semata-mata untuk rakyat namun itu khianat...


Segala sistem diubah demi cita-cita dan harta...
Lupakan segala janji dan setia...
Mereka berkumpul mengumbar janji semata...
Menipu semua mata dan jiwa...


Sungguh...itu sangat memuakkan...
Segala tindakan dan perbuatan...
Diwarnai dengan kekerasan buatan...
Menghancurkan segala perlawanan...


Saling tipu dan benci....itulah mereka..
Seakan 1001 cara mencari kaya raya...
Mereka bersuka cita atas segala derita...
Sambil senandung ria di atas airmata....


Tobatlah sebelum azal itu datang..
Menghancurkan segala yang gemilang...
Menangislah atas bumi yang usang..
Bangkitlah hai kaum muda untuk meraih bintang...terang....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline