Meskipun sudah ada 3 calon yang sudah resmi mendaftarkan dari dalam Pilgub Jateng nampak masih sangat sepi dari atribut dukungan calon. Media Cetak maupun On Line juga masih sepi dari sosialisasi calon. Yang ramai justru berita tentang Rustriningsih yang tidak bisa maju mencalonkan diri karena tidak dapat rekomendasi dari partainya. Masyarakat Jawa Tengah baik di jalan, di pasar, di kantor-kantor baik swasta maupun pemerintah disibukkan dengan pembicaraan ketidakpercayaan mereka bahwa Rustriningsih tidak bisa nyalon. Banyak yang tidak percaya apa yang dialami oleh Rustriningsih ini. Media cetak, Media on line maupun media tv baik lokal maupun nasional bahkan di sosial media pasca rekomendasi sejak tanggal 5 maret ada 3 calon yang telah mendaftar tertutup oleh berita Rustriningsih sehingga terkesan bahwa pilgub Jateng adalah pertarungan Rustriningsih vs PDI-Perjuangan. Dalam konfrensi persnya Rustriningsih dengan tegas menyatakan " Apa yang terjadi pada diri saya sebagai Rakyat Yang Berjuang, dan kemudian keputusan serta sikap saya, saya berharap kepada semua fihak yang terkait, hendaknya dapat membaca secara jelas, bahwa dukungan dan loyalitas saya sebagai Rakyat Yang Bejuang, tidak akan saya berikan untuk tujuan-tujuan yang bertolak-belakang bahkan nyata-nyata bersifat anti dengan intisari Cita-cita Perjuangan mewujudkan Jawa Tengah yang Bersih, Mandiri dan Berkemajuan". Statment Rustriningsih ini tentu saja membuat PDI-P kalang kabut ini terlihat dari statment Cahyo Kumolo yang semula menyatakan bahwa Rustriningsih tidak direkom karena mencle-mencle kemudian merubah bahwa "Rustriningsih tidak punya dosa politis" begitu Juga Puan "Rustriningsih Tidak akan gembosi PDI-P" kemudian "PDI-P masih terbuka untuk Rustriningsih" Begitu juga Ganjar yang mencoba membuat opini seakan-akan sudah mendapat dukungan padahal ini semua adalah bohong, Statmen Ganjar di Merdeka.com tertanggal 12 maret Bahwa sudah sowan dan sudah dapat dukungan Rustriningsih sementara 15, 16, 17 masih keluar berita bahwa Ganjar belum bisa komunikasi dengan Ibu Rustri. Dan inilah yang membuat relawan Rustriningsih semakin kecewa dan marah karena sepertinya ada kesengajaan untuk terus menekan Ibu Rustri yang saat ini lebih memilih menemui dan menenangkan Relawannya. Kemarahan ini bisa kita lihat setiap pemberitaan di atas yang rata-rata dikomentari oleh pembaca berkisar 100 hampir semua memaki dan mengambil kesimpulan bahwa inilah awal kehancuran PDI-P dan bahkan secara terang-terangan akan memilih abstain dalam pilgub 26 mei nanti.
Rustriningsih setelah pasca rekomendasi sibuk menerima telepon, membalas sms atas pertanyaan prihal kegagalannya maju sebagai calon Gubernur Jateng 2013 dan bahkan Relawan terus berdatangan ke rumah dinasnya menyampaikan kekesalannya, seperti Komunitas Mutiara Handycraft yang beranggotakan 59 ribu, dan ada yang secara sengaja datang dengan rombongan menggunakan bus. Dan kabarnya pendukung Rustriningsih yang ada di 35 kab/kota akan meminta kesediaan Ibu Rustri untuk menemui mereka dan meminta Ibu Rustri untuk mengembalikan Kartu Tanda Anggota PDI-P (KTA-PDIP). Kalau ini terjadi maka boleh dipastikan PDI-P akan bener-bener habis seperti yang duga banyak orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H