Lihat ke Halaman Asli

Sintesis Protein dalam Makhluk Hidup

Diperbarui: 4 Desember 2023   09:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Proses Sintesis Protein

Di dalam pelajaran biologi SMA kelas 12, kita belajar bahwa salah satu peran DNA adalah untuk sintesis protein. Sintesis protein merupakan suatu proses yang melibatkan DNA dan juga RNA untuk menghasilkan protein penting yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Proses ini dibagi menjadi dua tahapan, yaitu transkripsi dan translasi. Hal ini perlu kita pelajari untuk mengerti cara kerja protein dalam tubuh kita sendiri.

Transkripsi

Transkripsi merupakan tahapan awal dalam proses sintesis protein. Dalam proses ini, DNA berperan sebagai template dan digunakan bagi enzim RNA polimerase dalam pembentukan mRNA. DNA yang digunakan menjadi template adalah DNA sense yang berasal dari DNA double helix. Setelah mRNA selesai terbentuk, mRNA akan keluar dari nukleus atau inti sel untuk menuju ke sitoplasma. Mengapa? Karena terdapat ribosom di sitoplasma yang berada di luar inti sel. Ribosom tersebut dibutuhkan untuk tahapan selanjutnya, yaitu tahapan translasi.

Translasi

Tahapan kedua, yaitu translasi terjadi pada sitoplasma. Pada kali ini, yang berperan sebagai template bagi tRNA dalam pembentukan protein. Selanjutnya, ribosom akan mengikat kepada mRNA agar dapat ditranslasi. Setiap 3 basa nitrogen yang ditranslasi, asam amino dari basa nitrogen akan membentuk sebuah untaian. Jika basa nitrogen yang ditranslasi merupakan stop kodon, maka untaian asam amino tersebut akan terlepas dari ribosom. Basa nitrogen yang ditranslasi hanya akan membentuk untaian asam amino kembali saat hasil translasinya adalah start kodon. Setelah selesai membentuk untaian, untaian tersebut akan menyederhanakan bentuknya untuk menjadi sebuah protein.

Sintesis protein tidak hanya terjadi pada manusia saja, tetapi pada seluruh makhluk hidup. Pengaplikasian dari sintesis protein dapat digunakan oleh dokter untuk mengetahui apakah ada kelainan dalam DNA kita untuk mencegah ataupun mengobati penyakit tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline