Lihat ke Halaman Asli

Darah di Wilwatikta Eps 17: Kumbang Ganas Menggagahi Kembang

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

KETENANGAN. Dan ketepatan. Itu kunci dalam ilmu beladiri. Dan itu yang dilakukan Kiran. Dalam jurusnya yang pertama dia berhasil membuat lawan tak berdaya. Terbelit selendang.

Enam anggota Iblis Sapta Kupatwa terkejut bukan main melihat rekan mereka tak berdaya, mirip seperti tikus yang terjebak. Tak bisa bergerak.

Nyaris serentak keenam lelaki itu melompat. Tiga menyerang Kiran, tiga lainnya mendekati rekannya guna membantu membebaskan.

Dan kembali Kiran memperlihatkan ketenangan. Dengan dingin dia memutar tubuh. Di saat bersamaan dia melontarkan lelaki yang terbelit ke arah tiga rekannya.

“Brukkkkk”

Empat lelaki bertabrakan dan bergulingan.

Nyaris secepat mereka terjatuh, secepat itu pula mereka bangkit. Dengan kemarahan yang ditahan.

“Jika tak diperintahkan untuk menangkapmu hidup-hidup, kau akan mati mengenaskan,” desis si lelaki yang sebelumnya terbelit selendang. Dalam kemarahan dia lupa mengucapkan kata ‘gadisku’.

***

Rembulan masih tersaput mega, mengintip malu-malu.

Di tengah rimba, dekat Pondok Harum, Iblis Sapta Kupatwa mengepung Kiran, menggunakan Formasi Tujuh Bintang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline