Lihat ke Halaman Asli

Sahyul Pahmi

TERVERIFIKASI

Masih Belajar Menjadi Manusia

Puisi | Menjemput Gelisah

Diperbarui: 9 Januari 2022   18:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber ilustrasi: pixabay.com

Gelisah ini sudah terbungkus
Kantong pelastik
Bekas es lilin anak-anak yang mengamen di jalanan

Langit sudah gelap
Dan rasa hati semakin kelam

Di persimpangan jalan
Ceritaku-ceritaku kukisahkan
Ke telinga-telinga bungkam
Tentang cinta setia yang kalah
Oleh waktu kebosanan

Kupanggil namanya
Kuteriakkan tempatnya
Kucari-cari di pintu-pintu sepi

Tak ada!
Ucap diriku yang lain

Biar kulukiskan saja
Dalam roh puisi ini
Tentang gelisah yang kujemput malam nanti
Walau memang hadirnya
Beriring tangis dari bulat kedua mata
Yang sedang dinikmati pilihannya

*****
Makassar. 09/01/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline