Lihat ke Halaman Asli

Sahyul Pahmi

TERVERIFIKASI

Masih Belajar Menjadi Manusia

Puisi | Menanti Doa Bapak

Diperbarui: 27 September 2021   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Ilustrasi: pixabay.com

Anak lelakimu kini
Menghitung-hitung kuyuran hujan
Merangkai bentuk-bentuk awan

Dan pada saat yang lain
Kaki kiriku kukubur hidup-hidup
Leherku kukalungkan belati
Yang telah diwarnai kekejaman

Anakmu kini...

Tak berhenti mengulang waktunya
Meluruskan bahunya
Mendorong kepalanya
Di batu nisan mantan kekasihnya

Entah diposisi mana yang kutinggali
Di pembaringan mana yang kutiduri

Jauh..
Jauh..
Diriku.. dan pikiranku...

Seandainya pun aku pulang
Jalan kebingungan kan kitemukan

Doa bapak yang tinggal jadi pijakan dan dinantikan
Untuk menjadi seorang lelaki
Yang sesungguhnya lelaki
Tak pernah berkerut dahi

*****
Makassar, 27 September 2021

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline