Puisi | Menanti, Semakin Risih
Diperbarui: 25 Agustus 2020 21:41
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Ilustrasi: pixabay. com
Tak kuduga
Hidup sebercanda ini
Aku terbuang
Melayang
Terkurung susupi malam
Tinggal diam
Merencanakan keharuan
Biru..
Hembus
Tutupi pandangan
Jiwa karang
Tunggui terjang
Kupuaskan
Sajak menuliskan
Kedalaman
Menanti
Berjejer kawanan
Tidak lebih diam
Ia lalu-menuju-tunggangi-waktu
Aku
Sampaiku
Tak kembalikan pelukanmu
*****
Makassar. 25/08/2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H