Lihat ke Halaman Asli

Sahyul Pahmi

TERVERIFIKASI

Masih Belajar Menjadi Manusia

Belum Saatnya Menghubungkan Pendidikan Kita dengan Era 4.0

Diperbarui: 6 Desember 2019   21:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: pixabay.com

Pada pertemuan tahunan Word Economic Forum 2018, Jack Ma mengatakan "Pendidikan adalah tantangan besar abad ini, jika tidak mengubah cara mendidik dan belajar mengajar 30 tahun mendatang, kita akan mengalami kesulitan besar."

Bagi saya, Jack Ma terlalu jauh memikirkan tantangan besar pendidikan. Sebab, bahkan di tahun 2020 nanti, tantangan besar akan mulai pendidikan kita hadapi, olehnya pendidikan kita selalu dihubungkan dengan Era Revolusi Industri 4.0, agar segala komponen pendidikan bisa sejalan dengan era distrupsi tersebut.

Saat kita mengkaji era 4.0 dan menghubungkannya dengan sistem pendidikan saat ini, maka untuk mendeskripsikannya pastilah kita memulainya dengan konsep Era 4.0, yaitu The Internet of Things.

The Internet of Things adalah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus menerus, dari The Internet of Things, terciptalah masa depan pembelajaran, yang mana para ahli telah mengistilahkannya sebagai The Future of Learning Open, The Future of Learning Mobile, The Future Learning Visual, The Future of Learning Social, The Future of Learning Anoungments, The Future of Learning is Personal.

Masa depan pembelajaran seperti itulah yang akan diciptakan (katanya) oleh sistem pendidikan kita, dalam menghadapi era industri 4.0, anjuran-anjuran untuk mengembangkan skill peserta didik terus disuarakan ke sekolah-sekolah.

Seperti Skill Complex Problem Solving, Social Skill, System Skill, ataupun Process Skill, yang berarti kemampuan aktive learning, logical thinking, dan monitoring self. Semua skill tersebut bermuara pada kemampuan Comunication, Colaboration, Critical Thinking, dan Creativity - Inovation, peran pendidik pun tak luput dari pembaharuan tersebut, yaitu menjadi Educators as Members, dimana guru juga menjadi pengguna ilmu pengetahuan, bukan sebatas penyedia ilmu pengetahuan.

Sudah tepatkah itu semua, jika kita berkaca pada realita pendidikan kita, untuk menghubungkannya ataupun menerapkannya?.

Bagi saya, sudah tepat namun belum terlalu tepat, kalau tidak bisa dikatakan tidak tepat.

Alasannya, pendidikan yang berbasis 4.0 atau yang terhubung dengan Era 4.0, secara garis besar berarti Learners as Conectors, Creators, and Constructivies.

Artinya peserta didik harus mumpuni untuk menjadi pembelajar yang terhubung, berkreasi dan berkonstruksi terhadap dirinya sendiri, dalam arti yang lebih luas peserta didik dituntut untuk menjadi pembelajar yang mampu membuat sistem koneksi antara kreativitasnya dengan kemajuan teknologi informasi, demi terciptanya pola pikir yang terbarukan sesuai kompetensi yang diperlukan zaman.

Akankah lembaga pendidikan kita hari ini telah menunjang hal itu?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline