Terima kasih telah hadir di kursi itu,
Di pagi hari ini
Awan-awan sedang berselimut
Tampaknya bumi sedanglah kedinginan
Dan beruntung
Aku tak terlambat membuat secangkir kopi di pagi ini
Engkau duduk manis memegang tanganku
Menatapku yakin
Bahwa hidup kadanglah begini
Bukan alam yang berganti haluan
Tapi mungkin kitalah yang tak sering memberinya harapan
Dan beruntung engkau ada
Duduk di kursi itu
Hadirnya dirimu membuatku semakin yakin
Alam berganti pancaroba
Karena ingin merintikkan hujan-hujannya
Kepada pasangan kekasih
Yang memberi hangatnya pelukan di pagi hari
Dingin belum reda
Aku masih di sini, di pagi yang udaranya
Merayapi segala sendi-sendi
Dan beruntung
Secangkir kopiku, masih ada setengah
Dan aku semakin yakin bahwa alam tak pernah berganti
Sebagaimana pagi ini
Di masih adanya kopi tersisa lagi
Semuanya tampak sama
Hadirmu di kursi itu
Hadirmu memegang tanganku
Hangat pelukmu diantara sela-sela rintik-rintik hujan
Namun ketika secangkir kopiku telah habis
Dan awan-awan masih berselimut
Aku mulai ragu, tentang alam yang tak berganti