Lihat ke Halaman Asli

Sahyul Pahmi

TERVERIFIKASI

Masih Belajar Menjadi Manusia

Puisi | Secangkir Kopi di Pagi Hari dan Hangat Pelukmu

Diperbarui: 11 November 2018   14:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: Dokumentasi Pribadi

Terima kasih telah hadir di kursi itu,

Di pagi hari ini
Awan-awan sedang berselimut
Tampaknya bumi sedanglah kedinginan

Dan beruntung
Aku tak terlambat membuat secangkir kopi di pagi ini

Engkau duduk manis memegang tanganku
Menatapku yakin
Bahwa hidup kadanglah begini
Bukan alam yang berganti haluan
Tapi mungkin kitalah yang tak sering memberinya harapan

Dan beruntung engkau ada
Duduk di kursi itu

Hadirnya dirimu membuatku semakin yakin
Alam berganti pancaroba
Karena ingin merintikkan hujan-hujannya
Kepada pasangan kekasih
Yang memberi hangatnya pelukan di pagi hari

Dingin belum reda
Aku masih di sini, di pagi yang udaranya
Merayapi segala sendi-sendi

Dan beruntung
Secangkir kopiku, masih ada setengah

Dan aku semakin yakin bahwa alam tak pernah berganti
Sebagaimana pagi ini
Di masih adanya kopi tersisa lagi

Semuanya tampak sama
Hadirmu di kursi itu
Hadirmu memegang tanganku
Hangat pelukmu diantara sela-sela rintik-rintik hujan

Namun ketika secangkir kopiku telah habis
Dan awan-awan masih berselimut
Aku mulai ragu, tentang alam yang tak berganti

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline