Lihat ke Halaman Asli

Sahyul Pahmi

TERVERIFIKASI

Masih Belajar Menjadi Manusia

Puisi | Menakar Waktu yang Habis

Diperbarui: 24 Maret 2017   17:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto: id.walls321.com

Sejak kumulai
Mataku memandang wangi
Apakah semua ini tak abadi?
Haruskah segalanya pergi lalu mati?
Oh.. Waktu yang kumulai, ajari aku merelakan detikmu

Dengan segala asaku
Kurela mendampingimu
Lihatlah keringatku
Pandangilah tinggi mimpiku
Kuakan melangkah jauh

Dengan kaki yang diberi ibuku
Kau waktuku
Kumenakarmu sambil menjalani
Ikat hembus nafasku
Kau abadi yang selalu berubah

Hanya akan habis
Dalam ruah jiwaku
Jadi kutakar kau dengan kebaikan
Seekor kumbang
Yang tak mau hidup sia-sia di jalanan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline