Sebelum kau pergi
Kau buat mata air di bola mataku
Awal mula mendungnya dari matamu
Petir, guntur berkecamuk dalam hati kita
Namun setelahnya tak ada pelangi yang membuatnya indah
Kulayu bagai daun-daun kering yang berguguran
Terinjak-terinjak dengan harapan
Yang hanya meninggalkan kesan kematian
Hancur dan hilang keping-kepingnya diterbangkan badai
Aku yang masih layu itu
Kau pergi melangkah jauh
Bagai kupu-kupu yang terbang
Ke lembah yang sangat dalam
Begitu dalam, sampai bunyi batu yang jatuh
Tak bisa kita dengar sampainya
Telah kumengerti kepergianmu
Kau mau hidup di antara gunung dan bukit
Sedangkan aku hanya hidup
Bersama ilalang dan bunga hias jalanan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI