Lihat ke Halaman Asli

Sahyul Pahmi

TERVERIFIKASI

Masih Belajar Menjadi Manusia

Kursi Tua Sang Penyair Buta

Diperbarui: 3 Januari 2017   18:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto: www.meriksahati.blogspot.com

Hei kau di luar sana
Yang menyuarkan khittah sekaligus mencari suaka
Jangan hanya membuat ribut dunia
Tanpa mau menenangkannya
Mampu melepas banteng
Namun takut menangkapnya kembali

Aku tak melihatmu namun aku mendengarmu
Bayi-bayi tetanggaku menangis
Akan suara berisik dan palsu
Andai kau punya bayi kau akan tahu
Jika tak punya beranaklah

Aku seorang penyair buta
Yang telah lama duduk di kursi tua
Yang membuat puisi atas permintaan anak TK
Jadi kau merasa puisiku mengena
Berarti kau masih anak TK
Yang memperebutkan sebuah gula-gula

Di kursi tuaku ini pula
Menunggu puisi yang terbang
Lalu datang
Mengabarkan kepadaku tentang nasib orang-orang
Katanya ; ada yang kenyang ada yang lapar
Katanya ; ada yang menyebar kebencian ada yang menyebar kedamaian
Katanya ; lebih banyak yang lapar dan menyebar kebencian




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline