Lihat ke Halaman Asli

Sahyul Pahmi

TERVERIFIKASI

Masih Belajar Menjadi Manusia

Maaf, Becakku Bukan untuk Penumpang

Diperbarui: 20 September 2016   17:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto: www.pixoto.com

Tak tahu becak ini ada dimana
bagiku terlihat sama
bangunan orang kota dan rumah-rumah sewa
sesak, lorong jadi pembatasnya
terus kudorong saja

kosongnya isi perut anakku
menjadi penguat tanganku menariknya
kalau biaya sekolahnya
tak mungkinlah
membayangkannya pun aku tak bisa
mungkin, karena tuanya roda becakku

jika becakku kupacu
orang sekitar menganggap
"siapalah yang ingin naik di becak seperti itu"
kuhanya menatapnya istimewa
bunyi ayunan pedalku
membuatnya merdu

sesampainya di depan supermarket
milik pengusaha bermata sipit
pengunjungnya ingin naik di becakku
kujawab; "maaf, becakku bukan untuk penumpang"
balasnya; "terus untuk apa?"
aku hanya ingin mengambil sampah di supermarket ini
lalu, mengangkutnya dengan becakku
untuk kujual




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline