Lihat ke Halaman Asli

Sahyul Pahmi

TERVERIFIKASI

Masih Belajar Menjadi Manusia

Hidup di Ujung Jarum

Diperbarui: 31 Maret 2016   17:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Tangannya gemulai merangkai
susunan benang-benang pengalas kaki orang lain
bahagia ketika banyak rusak
dari situlah pundi-pundi rupiah tercetak
bukan berarti rajutannya tak dihalalkan
tusukan jarumnya yang tajam
tak menyakitkan kaum menengah
malahan, menutupi kekurangan yang bocor
di pinggir trotoar dan samping pedagang kaki lima
mulutnya bernyanyi dengan jarum dan benang
sebagai alat musiknya
walau terdengar bising
bagi kaum borjuis yang sedang mengalami kemacetan
dan perusak pemandangan
bagi kaum pencari gambar yang menawan
hidup di ujung jarum
tak menusuk tubuh
dengan tulus menerima
segala merek sepatu dan sendal

sumber foto

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline