Lihat ke Halaman Asli

Anak Tansi

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Pandangan Airlangga Hartarto untuk Transformasi Ekonomi Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Diperbarui: 16 Oktober 2023   12:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ekon.go.id

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memaparkan pandangannya mengenai kondisi ekonomi Indonesia dan strategi untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Visi tersebut bertujuan menjadikan Indonesia sebagai Negara Kepulauan yang Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan. Upaya transformasi yang diusung adalah dengan mengadopsi pendekatan transformatif, yang mencakup pertumbuhan ekonomi yang ambisius sebesar 6-7% yang harus didukung oleh stabilitas makroekonomi dan keuangan yang kuat.

Salah satu fokus utama dari transformasi ekonomi komprehensif Indonesia adalah peningkatan sumber daya manusia dan produktivitas, serta perbaikan tata kelola institusi. Strategi ini juga mencakup optimalisasi potensi dari bonus demografi yang akan mencapai puncaknya pada tahun 2030, yang dapat menghasilkan output ekonomi yang lebih tinggi. Pelaku usaha didorong untuk beradaptasi dan berinovasi guna tetap relevan di era digital dan Revolusi Industri 4.0 yang tengah dihadapi saat ini.

Selain itu, hilirisasi juga menjadi kunci dalam meningkatkan nilai tambah dalam ekspor. Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia dan merupakan negara produsen nikel nomor satu dunia dengan mencatatkan ekspor komoditas nikel mencapai USD33.81 miliar pada tahun 2022. Langkah eksternal juga telah diambil oleh Indonesia untuk meningkatkan daya saing global, termasuk aktif dalam berbagai forum internasional dan mendorong daya saing di ASEAN. Lebih lanjut, Indonesia tengah dalam proses untuk bergabung dengan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) guna mempercepat transformasi menjadi negara maju.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tujuh kuartal terakhir telah mencatat kinerja positif, berada di atas 5%. Bahkan, tingkat inflasi pada September 2023 tercatat rendah sebesar 2,28% (yoy). Hal ini menunjukkan fundamental ekonomi Indonesia yang solid, terutama dalam konteks perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang diproyeksikan oleh IMF untuk tahun 2023 menjadi 2,9% dari proyeksi sebelumnya sebesar 3,0%.

Visi Indonesia Emas 2045 menjadi pilar utama dalam upaya mencapai keberlanjutan ekonomi yang kuat. Target pencapaian Produk Domestik Bruto (PDB) hingga USD9.8 triliun pada tahun 2045 merupakan langkah ambisius, yang akan menempatkan Indonesia sebagai salah satu dari lima negara dengan PDB tertinggi di dunia. Selain itu, target PDB per kapita sebesar USD30,300 menandakan komitmen untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang tinggi bagi setiap warga negara.

Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan jika prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diharapkan dapat dipertahankan di kisaran 5-5,5%, maka pertumbuhan pendapatan per kapita pada tahun 2024 mencapai USD5,500, meningkat dari USD4,700 saat ini, dan akhirnya mencapai USD10,000. Untuk mencapai pertumbuhan yang diinginkan, Indonesia perlu meningkatkan kontribusi industri dari 18% menjadi 25%, sehingga Revolusi Industri ke-4 menjadi sangat penting. Selanjutnya, Indonesia terus mendorong rantai pasokan dan implementasi Devisa Hasil Ekspor untuk memperkuat buffer perekonomian Indonesia. Airlangga Hartarto juga optimis bahwa stabilitas yang telah dipertahankan oleh Indonesia dan ASEAN selama dua dekade terakhir dapat membawa pusat kestabilan di kawasan Indo-Pasifik atau ASEAN.

Secara keseluruhan, pandangan dan upaya transformasi ekonomi Indonesia yang diuraikan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menunjukkan komitmen yang kuat untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Dengan fokus pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi, optimalisasi sumber daya, dan partisipasi aktif dalam forum internasional, Indonesia siap menghadapi tantangan global dan membangun masa depan yang lebih baik bagi negara dan rakyatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline