Dinamika dan interaksi serta dialektika dalam sebuah organisasi politik merupakan sebuah hal yang niscaya, demikian pula yang harus dilewati dan menjadi proses pematangan dalam partai Golkar. Hasilnya, dengan lambang pohon beringin yang dimiliki menjadi refleksi bahwa pohon kuat dan besar ini mampu mengatasi dan melewati berbagai periode berat baik internal maupun eksternal yang pernah dialami. Proses yang dalam bagian lain telah menjadi arena bagi pematangan untuk mereka yang pernah terlibat di untuk tidak gampang pecah seperti yang pernah dialami sejumlah organisasi sejenis.
Kendati terlihat dinamis dengan berbagai wacana yang muncul di seputar kepengurusan, namun pada akhirnya semua berujung pada satu pemahaman, bahwa semua itu tak lain bertujuan untuk membesarkan organisasi dan seluruh anggota baik pusat maupun di daerah akan tetap satu suara utamanya dalam menghadapi Pemilu 2024.
Kesamaan pandangan demikian kian terlihat nyata saat para sesepuh dan sejumlah mantan ketua umum partai bertemu untuk berbicara tentang masa depan partai. Jika sebelumnya Ketua Umum Airlangga Hartarto telah berjumpa dengan Aburizal Bakrie, Agung Laksono dan Akbar Tanjung, kali ini pertemuan serupa juga berlangsung antara Menteri Koordinator Perekonomian ini dengan mantan ketua umum Golkar 2004-2009. Isi pertemuan tetap sama, dimana Jusuf Kalla (JK) secara lugas menyebut jika Airlangga adalah Jenderal Perang Golkar di Pemilu 2024 bagi seluruh warga bangsa yang akan menitipkan aspirasi mereka di bawah partai berlambang beringin rindang ini.
Pengakuan atas kepemimpinan Airlangga dalam organisasi ini tak lain karena soliditas yang berhasil dilakukan dari pusat hingga daerah. Sebuah situasi yang memang harus ada jika Golkar ingin memenang di pemilu yang akan digelar pada 14 Februari 2024.
"Dibutuhkan soliditas untuk katakanlah bertempur, ini Pak Jenderal (Airlangga), kalau tidak bersatu bagaimana bisa memenangkan pertempuran, iya kan," tutur JK usai menggelar pertemuan tertutup dengan Airlangga di Jakarta.
"Daerah solid juga, kalau daerah solid, pengurus solid, ya apalagi itu yang dibutuhkan untuk membuat kekuatan. Dan ini yang dibutuhkan," ujar JK.
Tokoh senior yang dua kali menjabat sebagai wakil presiden ini tak melihat kekurangan dari Airlangga Hartarto selama kepemimpinannya di partai golkar dan tak memberinya alasan untuk tidak mendukung apa yang menjadi target partai ini pada kontestasi politik nasional yang akan berlangsung enam bulan lagi dari sekarang.
Karena waktunya sudah dekat, maka kepada pihak-pihak lain diminta untuk tidak ikut berbicara masalah-masalah dan kebijakan teknis internal partai sepanjang tujuannya adalah untuk meraih kemenangan. "Dukung partai golkar sama artinya dengan mendukung kebijakan Airlangga. Jika demikian itu sama disepakati maka kita tak perlu turut campur dalam masalah teknis yang tujuannya adalah untuk persatuan partai.
Pertemuan itu sendiri juga menjadi sinyal kepada seluruh kader bahwa sudah saatnya seluruh fungsionaris bersatu dan menyatukan seluruh kader untuk kemenangan partai nomor urut 4 ini di Pemilu 2024. "Ini penting untuk mendorong moral struktural, untuk kesatuan kita. Bahwa nanti apa yang jadi kebijakan oleh pengurus atau Golkar itu tentu kita serahkan seperti apa yang diamanatkan oleh Munas atau Rakernas," tegas JK.
Di pihak lain Airlangga menyampaikan jika pertemuan tersebut adalah bentuk perhatian senior kepada junior di Partai Golkar seraya menjelaskan jika saat ini partai sangat solid untuk menghadapi Pemilu 2024. "Tentu tadi dari senior Partai Golkar, dari Pak JK, Pak Aburizal Bakrie, Pak Agung (Laksono), Pak Theo (Sambuaga), Pak Hatta, tentu berharap bahwa partai ini solid. Tidak ada yang mengganggu Partai Golkar, karena sebagai partai nomor dua terbesar di Indonesia ini mewakili institusi politik dan institusi demokrasi," tutur Airlangga.
Kepada JK, Airlangga menyampaikan target perolehan kursi DPR pada Pemilu 2024 yakni, 116 hingga 120 atau setara 20 persen kursi parlemen Senayan. "Dan juga saya menyampaikan khusus untuk pilpres Partai Golkar dan seluruh DPD dan DPP mengamanatkan untuk menjaga keputusan munas, rapimnas, dan rakernas, termasuk kemarin dalam pertemuan di Bali," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H