Populasi penduduk Indonesia yang masih terkonsentrasi di pulau Jawa meniscayakan upaya panjang dan terus menerus dalam peningkatan kapasitas ekonominya termasuk dalam hal ini Jawa Tengah. Dengan status sebagai salah satu dari tiga provinsi dengan penduduk terbanyak di pulau ini, peningkatan kapasitas dan berbagai sarana pendukung menjadi hal yang tak bisa dipinggirkan sama sekali, kendati daerah ini secara tradisional selalu mendapat perhatian relatif besar dari pemerintah pusat dan menjadi salah satu sentra pertumbuhan ekonomi nasional. Maka tidak heran bila, berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN) juga banyak dibangun di daerah ini di luar berbagai proyek serupa yang juga berlangsung merata di tanah air.
Hingga tahun 2023 ini, tidak kurang 37 proyek strategis nasional sudah dan sedang berlangsung pembangunannya di provinsi ini. Total investasinya tercatat sebesar Investasinya sebesar Rp258,76 triliun dan menyerap tenaga kerja sebesar 66.000 orang secara langsung. Beberapa diantaranya telah ada yang beroperasi secara penuh dalam mendukung gerak ekonomi provinsi ini antara lain, jalan Tol Trans Jawa (Jawa Tengah), PLTU Batang, Waduk Cacaban, Bendungan Randugunting, Pengembangan Pelabuhan Tanjung Intan (Cilacap), Bandara JB Sudirman (Purbalingga), Double Track Kereta Api Jawa Selatan, Bendungan Pidekso, dan Bandara Ngloram (Blora). Sementara itu, PSN yang telah beroperasi sebagian dan perlu didorong lebih lanjut yakni Kawasan Industri Terintegrasi Batang dan Jalan Tol Semarang -- Demak (Ruas Sayung -- Demak).
Terdapat juga satu PSN prioritas pemerintah pusat untuk provinsi ini yaitu penyelesaian pembangunan Jalan Tol Semarang -- Demak. Pembangunan tersebut juga akan diarahkan untuk pembuatan tanggul pantai/laut dan awal pembangunan Giant Sea Wall, mengingat beberapa wilayah pantai utara Pulau Jawa mengalami penurunan muka tanah yang mencapai maksimal 20 cm/tahun. "Diharapkan pembangunan jalan tol itu juga berfungsi sebagai tanggul penahan air laut. Ini kita harap akan jadi model untuk bisa dikembangkan tak cuma di Semarang, melainkan bisa juga sampai ke pantai utara Jawa dan menjadi Giant Sea Wall sebagaimana kajian yang telah dilakukan Bappenas," tutur Menko Airlangga.
Dengan selesainya sejumlah infrastruktur pendukung bidang transportasi tersebut, pemerintah pusat bisa berharap agar dukung terhadap sejumlah cluster pendukung seperti pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Kawasan Industri Terpadu Batang, dan Kawasan Industri Seafer dapat segera beroperasi secara maksimal. Selain diiringi dengan peningkatan SDM yang handal, pengembangan KEK dan Kawasan Industri di Provinsi Jawa Tengah juga sangat membutuhkan dukungan infrastruktur pelabuhan maupun jetty untuk dapat segera menarik investasi.
"Apa yang sebelumnya telah dilakukan oleh pemerintah pusat tersebut diharapkan akan mendorong Pemerintah Daerah, Kabupaten, dan Kota di Provinsi Jawa Tengah untuk segera mengakselerasi pelaksanaan yang telah ditetapkan,"kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat menerima kedatangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pekan lalu di Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H