Lihat ke Halaman Asli

Anak Tansi

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Airlangga Hartarto dan Visi Indonesia Sebagai Pemain Utama Sektor Mineral Penting Global

Diperbarui: 4 Juli 2023   11:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ekon.go.id

 

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto terus mendorong Indonesia tampil sebagai   pemain utama dalam industri mineral penting global. Salah satu langkahnya terlihat saat menyaksikan  penandatangan implementasi dan rencana aksi Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Australia Barat dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) pada Selasa, 4 Juli 2023,

Penandatanganan tersebut merupakan wujud dari Visi dan upaya strategis  Indonesia untuk tampil sebagai pemain utama dalam industri mineral penting global, dengan memanfaatkan kemitraan dan kerja sama dengan negara seperti Australia. Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan manfaat timbal balik dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bagi kedua negara, serta menjamin masa depan yang lebih cerah bagi Indonesia sebagai pemain utama dalam pasar mineral global.
 
Rencana Aksi ini berfokus pada kerja sama dalam pilar Rantai Pasok, Environmental, Social and Governance (ESG), dan Pengembangan Tenaga Kerja Terampil. Kerja sama ini bertujuan untuk mencapai industri baterai dan mineral penting yang memberikan nilai tambah, tangguh, dan berkelanjutan di kedua negara. Kemitraan antara Indonesia dan Australia Barat dapat membuka peluang besar di sektor mineral penting, mengingat Australia Barat memiliki cadangan mineral yang melimpah untuk produksi baterai kendaraan listrik (EV). Australia akan menjadi pemasok Lithium, HM.4.6/235/SET.M.EKON.3/07/2023, sementara Indonesia akan menjadi pemasok Nikel, keduanya merupakan komponen utama dalam produksi EV.

Rencana aksi tersebut akan berkonribusi besar dalam "global value chains" khususnya untuk memasok baterai dan mineral penting global. Indonesia diproyeksikan menjadi pusat pengolahan dengan potensi cadangan nikel yang melimpah dan tenaga kerja Indonesia yang berlimpah, dengan kemudahan akses ke berbagai bahan baku seperti litium, didukung oleh standar dan keahlian dari Australia.

"Penandatanganan Rencana Aksi ini penting untuk memanfaatkan peluang dan mempertemukan pihak-pihak yang terlibat dalam sektor mineral penting dengan pihak yang mendukung pembiayaan untuk mewujudkan kerja sama yang lebih konkret," tegas Menko Airlangga. Peluncuran Rencana Aksi direncanakan akan dilakukan pada bulan September 2023 di Jakarta dalam kegiatan Dialog Tingkat Tinggi Tahunan, dengan Perth menjadi tuan rumah pertemuan tahun berikutnya.

Rencana Aksi ini juga berkaitan dengan kerja sama mineral penting untuk periode 2023-2025. Kolaborasi ini didukung oleh semangat Indonesia-Australia Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), yang tepat setelah tiga tahun berlakunya pada tanggal 5 Juli 2023.

inisiatuf ini  bertujuan untuk mendetailkan implementasi MoU yang ditandatangani pada tanggal 21 Februari 2023 di Perth oleh Ketua KADIN Arsjad Rasjid dan Deputy Premier Hon Roger Cook MLA. "Rencana Aksi ini merupakan tindak lanjut dari komitmen yang dibuat pada B20/G20 pada November 2022," papar Ketua Indonesia-Australia Business Council (IABC), George Marantika.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline