Lihat ke Halaman Asli

Anak Tansi

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Target Menko Perekonomian Airlangga Hartarto untuk Closed Loop Agribisnis

Diperbarui: 23 Juni 2023   08:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ekon.go.id

Program Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura, yang diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto, telah menjadi salah satu upaya penting dalam mendorong pembangunan industri pertanian di Indonesia. Program ini dirancang untuk membantu subsektor hortikultura beradaptasi dengan cepat di tengah persaingan yang semakin ketat dan meningkatnya permintaan konsumen.

Bekerjasama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) serta Institut Pertanian Bogor (IPB), program Closed Loop menerapkan model kemitraan agribisnis dari hulu sampai hilir. Dalam model ini, berbagai pihak terlibat, termasuk petani, pemerintah, perusahaan, dan lembaga penelitian. Seluruh proses pengembangan dan distribusi produk hortikultura dikelola secara terintegrasi dalam ekosistem berbasis digital. Teknik budidaya Good Agricultural Practices diterapkan untuk memastikan kualitas produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Sistem distribusi yang baik dan jaminan pasar atau harga yang bersaing juga menjadi bagian integral dari program ini.

Dengan implementasi Closed Loop, diharapkan ketersediaan produk hortikultura yang berkualitas dapat terjamin sesuai dengan permintaan pasar. Program ini juga bertujuan untuk mengurangi ketidakpastian pasokan dan fluktuasi harga, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan petani dan kepuasan konsumen.

Salah satu keuntungan utama yang akan diperoleh petani dari program Closed Loop adalah jaminan kepastian pasar dengan harga yang menguntungkan. Dalam kerangka ini, petani tidak perlu khawatir tentang penurunan harga saat panen, karena offtaker (pembeli) telah dijamin akan membeli produk dengan harga yang wajar. Hal ini akan memberikan kepastian pendapatan bagi petani dan mendorong semangat mereka untuk terus bekerja dan berbudidaya.

Secara makro, program Closed Loop juga memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan memastikan ketersediaan produk hortikultura berkualitas dan harga yang stabil, program ini akan meningkatkan daya saing sektor pertanian di pasar domestik maupun internasional. Penjualan produk yang lebih baik dan pendapatan yang lebih tinggi bagi petani akan mendorong pertumbuhan sektor pertanian secara keseluruhan. Pertumbuhan ini berkontribusi terhadap peningkatan GDP (Gross Domestic Product) dan menciptakan lapangan kerja baru di sektor pertanian dan industri terkait.

Selain itu, program Closed Loop juga memiliki implikasi positif terhadap angka pendapatan per kapita nasional. Dengan peningkatan pendapatan petani melalui harga yang stabil dan menguntungkan, pendapatan per kapita masyarakat akan meningkat. Hal ini dapat mengurangi kesenjangan ekonomi antara wilayah perkotaan dan pedesaan, serta meningkatkan daya beli masyarakat secara keseluruhan. Penurunan tingkat kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat akan menjadi hasil yang diharapkan dari program ini.

Selain manfaat ekonomi, program Closed Loop juga memiliki implikasi lingkungan yang positif. Dalam kemitraan ini, inovasi teknologi dan praktik berkelanjutan menjadi fokus utama. Dengan menerapkan teknologi modern dan praktik pertanian yang ramah lingkungan, program ini berkontribusi pada pengurangan penggunaan sumber daya, pengendalian polusi, dan pengelolaan yang lebih efisien. Hal ini mendukung pembangunan pertanian yang berkelanjutan, menjaga ketahanan pangan jangka panjang, dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Melalui program Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura, Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto menunjukkan peran aktifnya dalam membangun ekosistem pasar yang efisien dan berkelanjutan. Dengan melibatkan berbagai pihak, program ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan. Keberhasilan implementasi program ini di beberapa kabupaten dan minat dari daerah lain untuk bergabung menunjukkan potensi yang besar dalam menggerakkan sektor pertanian Indonesia ke arah yang lebih maju dan berkelanjutan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline