Pemerintah sejak awal telah menggariskan kebijakan bahwa pemulihan ekonomi yang terdampak akibat pandemi harus dimulai dari masyarakat selaku ujung tombak. Hal itu tak lain mengingat postur ekonomi Indonesi yang lebih dari 90 persen diisi oleh kelompok UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) atau 60 persen dari total PDB nasional. Sehingga dengan postur yang sedemikian besar, menjadi wajar jika penguatan dan mendorong peningkatan penggunaan produk dalam negeri akan membesarkan kelompok ini sekaligus menguatkan topangan kepada ekonomi. Apalagi sejak awal ditetahui mereka terbukti mampu menjadi buffer ketahanan ekonomi nasional.
Salah satu kelompok UMKM yang masuk kategori ini adalah para pedagangan kelontong. Dimana lewat mereka, masyarakat tetap bisa mendapatkan barang kebutuhan dengan harga yang sesuai tanpa harus mengeluarkan banyak biaya, utamaya selama deraan pandemi covid-19 beberapa waktu lalu "Kami berterima kasih kepada seluruh Ibu-Ibu, Bapak-Bapak pemilik toko kelontong yang bernaung di bawah Sampoerna Retail Community (SRC). Karena ekonomi Indonesia tergantung pada daya beli masyarakat dan anda semua bisa menyediakan barang dengan harga terjangkau," tutur Menteri Koordiator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan keynote speech pada acara Pesta Retail Nasional 2023 Sampoerna Retail Community dengan tema "Bersama SRC untuk Toko Kelontong #JadiLebihBaik".
Dikatakan lebih jauh oleh Airlangga yang juga Ketua KPC PEN ini, bahwa usaha toko kelontong tak cuma berperan dalam skala ekonomi lokal, namun juga menjadi salah satu faktor signiifikan untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Hal itu tak lain karena toko kelontong ini adalah bagian penting dalam penyediaan kebutuhan masyarakat dengan segala variasi produk yang tersedia dan lokasinya yang bisa dijangkau secara mudah. "Saya juga harus katakan bahwa barang-barang yang dijual di toko kelontong dibawah naungan SRC tak setinggi harga di negara lain, sehingga bisa dikatakan anda para pemilik toko kelontong adalah pahlawan ekonomi,"lanjutnya.
Dengan peran strategis yang dimiliki, pemerintah juga tak tutup mata terhadap berbagai kendala yang dihadapi, utamanya tentang modal. Maka untuk masalah ini, dukungan juga telah diberikan dan masih akan terus berjalan, mulai dari kemudaha fasilitas kredit KUR (Kredit Usaha Rakyat (KUR), penguatan rantai pasok perusahan nasional serta peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Selain juga dorongan agar pelaku usaha ini level menengahnya bermitra dengan dengan Koperasi dan UMKM.
"Saya telah beberapa kali melihat toko kelontong SRC, di mana barangnya mempunyai harga yang bersaing dengan modern market yang lain. Artinya keberadaan dan kebersamaan, sekaligus network SRC, telah membuat SRC berdaya saing dibandingkan dengan mini market yang lain. Sekali lagi saya senang bisa berada di tengah para pengusaha tangguh, di tengah para hero ekonomi nasional," pungkas Menko Airlangga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H