Lihat ke Halaman Asli

Anak Tansi

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Airlangga Hartarto dan Arah Indonesia Menjadi The Green Energy of The World

Diperbarui: 24 November 2022   11:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ekon.go.id

Penyediaan listrik yang memadai adalah syarat mutlak jika negara hendak mengedepankan industrialisasi sebagai salah satu motor penggerak  ekonomi bangsa. Industri yang pada saat bersamaan juga akan mengimbangi pertambahan penduduk dan ekonomi secara keseluruhan, yang pada gilirannya meniscayakan ketersediaan pasokan listrik yang mencukupi dalam segala aktifitas yang ada di dalamnya. Maka membangun infrastruktur ketenagalistrikan, sejak dari pembangkit, transmisi, hingga distribusi  sudah menjadi langkah yang diambil pemerintah yang juga  melibatkan  BUMN, swasta, dan masyarakat.
Pelibatan para pihak di seluruh sektor juga menyasar kepada budaya, agar masyarakat lebih memilih produk dalam negeri dalam proyek pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan. Untuk itu, Pemerintah terus mendorong produsen dalam negeri memberi berkontribusinya dalam  pemenuhan kebutuhan barang/jasa di sektor ini.

Apalagi banyak dari komponen yang tadinya harus impor sudah bisa diproduksi sendiri. Selain juga anggaran untuk komponen yang tadinya  untuk pembelian barang impor dan pergi ke luar negeri, lebih didorong agar mengalir dan berputar di dalam negeir. Sehingga industri kecil dan menengah yang tadinya cuma jadi penonton,  kini bisa ikut langsung terlibat dan menjadi dari rantai pasok kebutuhan industri listrik dalam negeri. Juga para  teknisi dan tenaga ahli yang dulunya tenaga asing, saat sekarang didorong asalnya dari ahli dan tenaga lokal.

"Dorongan ini benar-benar kita lakukan dalam mendukung serta memenuhi tantangan besar pada infrastruktur kelistrikan. Semuanya butuh mesin, peralatan, dan perlengkapan. Terlebih sekarang Indonesia sedang melakukan transisi energi yang akan membentuk banyak perubahan di sektor ketenagalistrikan," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada pembukaan PLN Locomotion 2022 bertema "Building Synergy of Local Content for Indonesia Future Energy" yang diselenggarakan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Rabu (23/11/2022).

Tak cuma hadir secara formal, Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini juga menyambangi bagia pameran Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), booth tempat bertemunya pelaku bisnis lokal dengan target market, melalui exhibition, diskusi, dan kerjasama, yang bertujuan mendorong peningkatan ekosistem produk lokal dan membangun sinergi antar instansi dan produsen, serta UMKM lokal.

Kehadirannya disana adalah bagian dari apresiasi Airlangga kepada PLN yang capaian TKDN nya tercatat sebesar 49 persen, jauh diatas target semula yang cuma 42 persen untuk tahun ini. Diharapkan pada tahun 2024 capaian TKDN bisa menjadi 50 persen dan hal tersebut memerlukan komitmen semua pihak. Menurutnya, jika konsistensi itu bis dipertahanan, transisi energi yang dilakukan PLN ke depannya akan jadi pendorong bagi munculnya industri dan geliat ekonomi baru Indonesia.

Untuk bisa mememuhi TKDN tersebut,  pengerjaan komponen-komponen produknya diharapkan berasal dari  SDM dalam negeri, Termasuk bahan, peralatan.   Sehingga inilah yang disebut TKDN, bukan hanya mereknya, tetapi kandungannya adalah yang bisa menggerakan roda perekonomian nasional. "Semoga acara ini bisa menjadi dorongan, pemicu, dan penyemangat, bahwa Indonesia bisa menjadi mandiri dan Indonesia akan menjadi the green energy of the world. At least, di level ASEAN saya yakin kita akan menjadi juaranya. Dan tentu kita menjadi juara dengan lokal konten ataupun subtitusi impor yang kuat," pungkas Menko Airlangga.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline