Isu arsitektur kesehatan global yang menjadi prioritas di G20 sudah mulai dibahas secara lebih rinci oleh seluruh negara dan lembaga yang turut berpartisipasi. Masalah ini menjadi kian urgen, karena seiring pandemi covid-19 yang belum sepenuhya hilang,
masalah lain yakni konflik Rusia-Ukraina turut menjadi handicap dalam upaya pencapaian konsensus yang ingin dibuat. Karena hal tersebut secara tidak langsung adalah buah tidak langsung dari naiknya harga pangan dunia dan distribusi pangan yang terhambat.
Seluruh kelindan masalah tersebut harusnya dapat dicarikan jalan keluar dalam bentuk operasional dan teknis yang akan disampaikan kepada masing-masing kepala negara saat pertemuan puncak yang akan berlangsung November mendatang di Bali tersebut.
"Sudah menjadi tugas kita sebagai Sherpa untuk memastikan lingkungan kerja yang kondusif serta bagaimana kita dapat mengubah saran teknis dan kebijakan yang kompleks menjadi aksi konkret untuk Kepala Negara kita,"kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pembukaan sesi pertama Pertemuan Sherpa ke-2 Presidensi G20 Indonesia di Labuan Bajo, Senin (11/7).
Sejak awal Indonesia percaya, mencari kata sepakat dan konsensus untuk penguatan sistem kesehatan global adalah jalan lapang guna tercapainya pemulihan global secara inklusif, yang itu juga menyertakan sektor pariwisata dan pertanian di dalamnya.
Dalam pandangan Airlangga Hartarto, penguatan sistem kesehatan global akan membuka jalan bagi pemulihan global yang inklusif, termasuk di sektor pariwisata dan pertanian. Oleh karena itu, sesi pertama dibuka oleh laporan perkembangan dari sejumlah pertemuan Working Group yaitu Health (Kementerian Kesehatan), Agriculture (Kementerian Pertanian), dan Tourism (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif).
Dari working group bidang kesehatan yang sudah dilaksanakan sebelumnya, sejumlah hasil bahasan terkait inisiatif G20 pada Presidensi Indonesia yakni Financial Intermediary Fund dan Finance Health Platform sebagai sarana pendanaan agenda kesehatan global pasca krisis pandemi.
Salah satu poin pentingnya adalah penguatan sentralitas dan kepemimpinan WHO, selain juga negara-negara di dunia terhadap prinsip-prinsip kesehatan yang telah ditetapkan
Untuk itu, penekanan pada pulihnya seluruh sektor yang terdampak secara masif akibat pandemi mendapat penekanan penting, selain juga harus kembali berkembang menjadi lebih baik Adapun negara-negara yang bergabung dalam pertemuan kali ini mendukung agenda dan upaya Indonesia sebagai Presidensi G20.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H