"...I firmly believe that any man's finest hour, the greatest fulfillment of all that he holds dear, is that moment when he has worked his heart out in a good cause and lies exhausted on the field of battle - victorious..." ~Vince Lombardy~
Dini hari waktu Indonesia bagian barat, tanggal 07 maret 2019 menjadi salah satu bukti quote diatas. Bahwa kerja keras tanpa mengenal lelah untuk tujuan yang baik (dibaca mencapai kemenangan) meskipun harus dibayar dengan rasa lelah yang teramat sangat bahkan sampai hanya bisa terbaring di tengah lapangan menikmati kemenangan saat peluit tanda berakhirnya pertandingan di tiup oleh pemimpin pertandingan, merupakan pencapaian tertinggi dalam diri seorang atlit.
"...Mountain are there to be climbed..." ~Ole Gunnar Solkjaer~
Manchester United bertandang ke markas Paris St. Germain dengan amunisi seadanya bahkan berdasarkan statistic usia pemain rata-rata adalah 23,7 tahun dibandingkan dengan pemain tuan rumah yang berusia rata -- rata 28 tahun.
Manchester United datang dengan tanpa diperkuat oleh 7 pemain intinya, Alexcis Sanchez, Paul Pogba, Nemanja Matic, Ander Herera, Phil Jones, Antony Martial, Jesse Lingard, dikarenakan cedera maupun akumulasi kartu. Sedangkan tuan rumah PSG tidak diperkuat oleh satu orang pemain nya yaitu Neymar, meskipun Cavani tidak fit tapi tetap masuk dalam list, bahkan dimaksukkan sebagai pemain pengganti pada menit -- menit akhir demi mengejar deficit gol.
Manchester United memasang starting Line Up dengan 3 gelandang yang tidak pernah mencicipi liga champion eropa, liga tertinggi untuk klub sepak bola eropa, harus menghadapi gelandang -- gelandang PSG yang sudah biasa malang melintang di kompetisi antar klub eropa dengan level tertinggi.
Manchester United datang dengan pelatih Ole Gunnar Solkjaer yang berstatus sebagai caretaker dan tidak mempunyai latar belakang historis di liga champion, bahkan di liga domestic. Sedangkan PSG dengan Thomas Tuchel yang memiliki track record juara liga German bersama Borrusia Dortmund, dan pernah memenangkan piala liga Prancis bersama PSG.
Tapi sekali lagi Quote dari sang Caretaker Mr. Ole terbukti bahwa tantangan yang ada seperti halnya gunung, setinggi apapun masih bisa didaki meskipun harus dilalui dengan kerja keras dan determinasi.
Bahwa untuk mencapai kemenangan tentu saja harus melalui kerja keras dan determinasi tinggi. Bahwa tidak ada rintangan atau tantangan yang tidak bisa diselesaikan atau dicarikan solusi selama kita bersedia untuk bekerja keras dan mempunyai determinasi tinggi.
"...When no-one believes in you there's always a character in yourself that says 'we have to show ourselves..." ~Ole Gunnar Solkjaer~
Sebelum peluit tanda berakhirnya pertandingan ditiup oleh Damir Skomina (Slovenia), dunia tidak mengenal nama Mctominnay, Tahith Chong, atau Mason Greenwood, bahkan Diego Dalot.