Lihat ke Halaman Asli

Pemkab Mojokerto Gelar Festival Budaya Pelajar 2024, Guna Mencegah Pengikisan Kearifan Lokal

Diperbarui: 22 Agustus 2024   04:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DISKOMINFO - INFORMATIKA PEMKAB MOJOKERTO "Tanamkan Budaya Kepada Generasi Muda, Pemkab Mojokerto Gelar Festival Budaya Pelajar 2024"


Mojokerto merupakan daerah yang kaya akan budaya, seni tradisional, dan juga kearifan lokal, peninggalan dari jaman kerajaan Majapahit, namun akibat dari perkembangan zaman yang begitu pesat, banyak dari kebudayaan dan seni tersebut mulai hilang dari peradaban, dan hanya sedikit sekali orang-orang yang paham betul akan budaya dan seni tersebut.

Salah satu demografi yang rentan akan pesatnya perkembangan zaman, adalah para pemuda dan pelajar. Mereka hidup di dalam situasi di mana mereka masih mencari jati diri mereka, dan hal itu sering membuat mereka mengikuti hal-hal yang sedang ramai dibicarakan, sehingga mereka lupa akan kebudayaan, dan kearifan lokal daerah mereka sendiri. Akibat dari situasi tersebut, para remaja kini sudah melupakan kearifan lokal daerah mereka, dan lebih memilih untuk mengikuti arus modern.

Dalam menanggapi perkembangan zaman yang berganti sangat pesat, pemerintah Kabupaten Mojokerto, menggelar Festival Budaya Pelajar 2024, sebagai upaya untuk mengenalkan kembali budaya dan seni tradisional kepada generasi muda, melalui pentas seni, sekaligus untuk memperingati hari jadi Kabupaten Mojokerto yang ke-731.

Festival Budaya Pelajar 2024, mengusung Tari Bedaya, yang merupakan tari yang berasal dari Kabupaten Mojokerto, yang merupakan langkah yang cukup bagus, sebagai upaya mengenalkan kembali budaya dan seni tradisional kepada generasi-generasi muda, terutama para pelajar, melalui festival budaya. Hal tersebut akan membuat para pelajar akan lebih tertarik dan peduli akan kearifan lokal yang terancam punah.

Harapannya, akan lebih banyak lagi daerah-daerah lain di Indonesia yang mengambil langkah untuk menghadapi ancaman punahnya kearifan lokal tersebut, akibat dari perkembangan zaman yang begitu pesat, dan supaya masyarakat dan juga pemerintah untuk tidak mentutup mata dan telinga mengenai permasalahan tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline