Lihat ke Halaman Asli

Ozy V. Alandika

TERVERIFIKASI

Guru, Blogger

Kapok Menjadi Petani? Dirikanlah Gudang Sayur, Dijamin Isi Dompetmu "Gembur"

Diperbarui: 13 November 2021   03:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gudang Sayur Dekat Rumahku. Dok. Broto

Gudang sayur itu laksana "pelabuhan panen" bagi para petani. Semakin ia dekat dengan jalan raya, semakin untunglah para petani. Isi dompet pemilik gudang sayur lekas "gembur" tanpa perlu jadi penyalur.

Jadi petani itu susah. Aku sudah merasakannya sendiri, karena aku berasal dari keluarga petani, sempat ikut bertani, bahkan ikut merasakan pedihnya keringat gara-gara lebih kecil untung daripada rugi.

Padahal dulu, rumus bertanam sayuran ~misalnya~ sangatlah sederhana. Bertanamlah di kala harga sayur murah, niscaya pada saat panen nanti harganya sudah menjulang.

Tapi ya, itu kisah masa lalu.

Masa di mana musim hujan dan kemarau belum bercampur jadi pancaroba. Musim di mana pupuk dan bibit bisa diorder kapan saja. Serta musim di mana para petani dengan bahagia memperkerjakan tetangga dan warga dekat rumah untuk memanen sayuran.

Sekarang, urusan tanam-menanam jadi semakin sulit. Para petani yang serius mengurusi lahan saja sering kali menggunakan rumus "gali lubang tutup lubang", sedangkan yang setengah hati berjuang, keburu mundur sebelum berperang.

Bahkan dua orang yang setahun terakhir mengurusi lahan kosong kepunyaan ayahku malah undur diri dari cangkul dan arit. Dia memilih bekerja sebagai tukang ojek karena hasilnya lebih jelas dan "mungkin" lebih baik.

Berbeda dengan kisah petani, ternyata para pemilik gudang sayur lebih sukses. Tak peduli harga sayur sedang menjulang atau melarung, teras rumah mereka selalu ramai oleh kedatangan mobil dan truk distributor alias penyalur hasil panen.

Sayur sedang dimuat, karena baru saja diborong oleh distributor. Dok. Broto

Tambah lagi kalau gudang sayur tersebut ada di pinggir jalan raya. Rasanya, sudah dijamin dompet mereka semakin "gembur" alias berisi.

Salah seorang temanku bertutur bahwa pada hari-hari santai, dirinya bisa meraup keuntungan Rp200.000-300.000.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline