Lihat ke Halaman Asli

Ozy V. Alandika

TERVERIFIKASI

Guru, Blogger

PPDB Sekolah Negeri di Desa dan Bayang-bayang Regrouping yang Menghantui

Diperbarui: 30 Juni 2021   05:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para murid di Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 4 Filial yang terletak di Desa Saluran, RT 36, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.(KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA)

"Bu, jadi berapa total siswa baru yang sudah pasti daftar ke SD kita?"

"Ada 5 orang itulah, Zy."

Sembari minum kopi hangat, kepala sekolah pun ikut nimbrung dengan pembicaraan kami.

"Tambahlah lagi murid-murid kita, Bu. Sampaikan kepada tetangga dekat rumah."

***

Percakapan di atas terjadi pada Rabu (23/06/2021) ketika aku dan segenap rekan guru berkumpul di ruang guru SD.

Kala itu kami akan segera mengikuti kegiatan vaksinasi yang bertempat di salah satu puskesmas di Kabupaten Kepahiang, Bengkulu.

Beberapa bulan yang lalu, sebenarnya aku dan rekan-rekan guru senior cukup resah dengan nasib SD kami, terutama pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun pelajaran 2021/2022.

Bagaimana tidak resah, ketika segenap sekolah lain sibuk menghitung dan mengatur kuota siswa baru, SD kami malah berjuang seraya harap-harap cemas demi mendapatkan beberapa orang murid.

Bahkan, berkaca dari tahun sebelumnya, SD Negeri di desa ini hanya mendapatkan dua orang murid saja, dan kedua-duanya adalah perempuan.

Dengan demikian, bisa terbayangkanlah olehmu ketika suatu hari ada salah satu dari siswi yang sakit atau tidak bisa masuk. Sepi dan sunyilah kelas I. Pernah kejadian beberapa kali, kedua siswi tersebut absen sehingga guru kelas pun jadi nimbrung ke kelas sebelah. Hemm.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline