Lihat ke Halaman Asli

Ozy V. Alandika

TERVERIFIKASI

Guru, Blogger

Ganti Harddisk ke SSD, Cara Jitu Agar Laptop Lemot jadi Gesit

Diperbarui: 12 Juni 2021   13:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi laptop lemot saat booting. Gambar oleh Karolina Grabowska dari Pixabay

"Mohon maaf ya, teman-teman sekalian. Slide presentasi saya belum tampil, ya? Sepertinya ini laptop saya yang minta ganti!"

Persis! Percakapan di atas baru saja terjadi malam tadi sekitar pukul 20.30 WIB. Waktu itu aku baru saja mengikuti kuliah Storytelling Marketing menggunakan aplikasi Zoom Meeting.

Acaranya dimulai tepat pukul 19.45 WIB, tapi gegara laptop si pemateri sedang ngelag, not responding, muter-muter bin butuh lem biru (baca: lempar, buang, beli yang baru) akhirnya momentum bahagia alias rasa kantuk segera datang lebih awal.

Beruntung host-nya masih gadis dan merupakan seorang Brand Manager, jadinya kegiatan webinar tetap bisa berjalan normal dan menarik.

Tapi tolong ya, kita fokus ke laptopnya, bukan ke si gadis Brand Manager itu. Eh

Berkisah tentang laptop, rasanya barang elektronik yang satu ini sudah menjadi kebutuhan kita semua. Hebatnya, sebagian anak-anak SD hari ini sudah memiliki laptop sendiri sebagai media penunjang pembelajaran.

Kisah tersebut sesungguhnya sangat berbeda dengan kisahku dulu. Terang saja, dalam perjalanan hidupku menuntut ilmu, aku baru bisa memegang laptop sendiri pada tahun 2013, tepatnya saat aku duduk di semester II bangku kuliah.

Sebelum itu, aku lebih sering mengerjakan tugas kuliah di warnet. Jikalau tugas lagi padat, aku sering pulang jam 10-11.30 malam. Meskipun selalu melewati kuburan, tapi bagiku tetap merinding. Eh, biasa saja sih.

O ya, pada tahun 2013 aku membeli laptop dengan spesifikasi processor Intel(R) Celeron(R) CPU 1007U @ 1.50GHz, RAM 2GB, dan Harddisk (HDD) 320 GB.

Benar. Itu spesifikasi laptop standar dan belum cocok untuk dipasang game. Sempat waktu itu kupasang game PES 2013, tapi game-nya ngelag dan butuh asupan aplikasi penunjang semacam game booster. Cuma bertahan beberapa tahun, setelahnya kuhapus karena bikin berat laptop.

Beruntungnya, laptopku masih sehat hingga sekarang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline