Lihat ke Halaman Asli

Ozy V. Alandika

TERVERIFIKASI

Guru, Blogger

Gara-gara Benda Ini, Aku Berpikir Berulang Kali untuk Cuti Menulis di Kompasiana

Diperbarui: 10 April 2021   23:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diolah dari Canva

Hahaha. Semakin ke sini semakin terasa ya bahwa menjaga konsistensi menulis itu susah. Lagi-lagi refleksi tergesit untuk kembali menata semangat meracik diksi ialah dengan mengingat tujuan.

Tapi, tidak sesederhana itu, sih.

Terkadang, alasan bahwa menulis itu untuk berbagi terlalu abstrak bagiku.

Hahaha. Lagi-lagi aku enggan menyalahan diriku. Hadeuhhh! Cukup egois, ya? Memang benar, sih. Soalnya sewaktu pertama kali gabung dengan Kompasiana, aku sudah disuguhi K-Rewards.

Bahkan, jauh sebelum itu, niatku menulis di K adalah agar aku bisa dapat laptop baru layaknya Om Jay yang sempat merengkuh predikat Guru Paling Ngeblog. Hadiahnya laptop, dan beliau bercerita secara terang kepadaku pada tengah tahun 2019 lalu.

Pikir pendekku, seru juga ya jikalau menulis, dalam waktu dekat bisa dapat hadiah semacam itu. Maka dari itulah, awal Juli 2019 aku langsung daftar di Kompasiana.

Masa itu adalah masa pertama aku menulis di media online. Dulu, pernah kuberkirim tulisan ke koran lokal. Tapi...ditolak, lantas aku tak pernah sekali pun mengirim tulisanku lagi. Iseng sebenarnya. Memang akunya yang belum niat. Eh, aku ngeles lagi!

Bulan-bulan pertama gabung di Kompasiana, aku begitu semangat. Tatapanku hanya fokus pada 1 laman yaitu laman topik pilihan. Secara, pada periode Juli, Agustus, hingga bulan berikutnya double rewards bisa didapat jika kita rajin nulis artikel yang seirama dengan topik pilihan.

Aku waktu itu belum fokus. Hampir semua topik kulahap. Ekonomi, oke. Politik, oke. Fiksi, boleh. Media, jadi. Humaniora? Apalagi!. Menulis, dan aku menulis saja sembari membaca segenap artikel keren yang terus berseliweran di beranda setiap menitnya.

Lebih lagi, di kala itu Kompasianer Pak Ropingi masih aktif. Beliau hebat karena setiap hari tulisannya lebih dari lima. Rata-ratanya malah 10 artikel, kan ngeri! Sontak saja aku jadi seakan taklid buta alias ikut-ikutan menulis minimal 3 artikel per hari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline