Lihat ke Halaman Asli

Ozy V. Alandika

TERVERIFIKASI

Guru, Blogger

Puisi Teknologi: Bingkai Candu

Diperbarui: 15 Januari 2021   16:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Bingkai Candu oleh Cdd20 dari Pixabay 

Nak, duduk rapi lalu silangkan tanganmu di meja
Mari kita memandang papan tulis dengan segenap asa

Di sebelah kiri papan tulis ada penghapus dan spidol
Di atasnya ada mistar kayu panjang
Di sebelah kanan papan tulis ada paku berkarat
Semua untuk masa depan kalian, Nak

Tolong jangan tertawa!

Biarkan saja bercak hitam di sekujur papan tulis itu
Tidak akan mengganggu
Kalian juga tidak akan mau menulis terlalu banyak ilmu
Biarkan pula mistar panjang itu terpampang manis
Kalian tidak akan dipukuli lagi

"Masa depan itu lebih perih, Nak!"

Biarkan saja aku yang dipukul rotan karena tidak hafal perkalian
Biarkan pula perutku yang dulu dicubit karena lupa pakai tali pinggang

Angin dahulu lebih sejuk
Angin dahulu mampu menghembuskan segenap perihku hingga jauh

Enam tahun aku mengukur panjang jalan setapak hingga ke kantin sekolah
Aku beruntung selalu naik kelas

Tiga tahun aku menggemukkan otot betis di atas jalan raya
Aku beruntung tidak terkena kram dan asam urat

Pada tahun sisa, aku lebih sering ganti oli
Kakiku malah sering kram karena kurang jalan-jalan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline