Benar. Memang benar bahwa masih banyak profesi menjanjikan selain PNS. Gajinya lebih tinggi daripada PNS, kerja tidak terikat oleh banyaknya aturan, bahkan mungkin tunjangannya lebih besar daripada PNS.
Tapi...
Dibandingkan dengan ratusan profesi lainnya, barangkali PNS lebih menarik dan lebih menjanjikan. Terutama menurut pandangan orangtua, juga calon mertua.
Hal itu tak bisa dimungkiri. Dengar saja kisah para emak saat beli sayuran di pagi hari sewaktu tes CPNS dibuka. Masih gaduh. Pun sampai dengan hari ini.
Sebulan terakhir saja, aku kira sudah lebih dari lima kali ibuku bercerita tentang anak tetangga kami yang sempat ikut serta sudah berhasil merengkuh profesi PNS.
Ya, ibuku tak punya hape Android, juga tidak pernah kuliah sarjana sehingga beliau hanya tahu berita tentang PNS melalui televisi, ataupun mengklarifikasi segenap ghibahan warga soal profesi abdi negara kepadaku. Benar atau ghibah yang disampaikan para tetangga kepada ibuku.
Semisal, kemarin beliau bertanya kepadaku tentang sarjana pendidikan yang di ujung gelarnya ada tambahan Gr (SPd.,Gr) di undangan nikah. Ibuku penasaran, dengan gelar itu si sarjana tadi sudah PNS atau belum.
Aku jawab saja dua-duanya. Soalnya, gelar "Gr" setelah "S.Pd" adalah pertanda bahwa seorang sarjana sudah selesai bin lulus kuliah profesi (PPG). Dibuktikan dengan adanya sertifikat pendidik.
Tapi gelar tersebut setahuku baru muncul baru-baru ini saja, sih. Tahun kemarin, mana ada gelar S.Pd.,Gr. yang dibawa hingga ke kertas undangan. Di sini, sih. Entah kalau di sana. Sama saja deh kayaknya.
Syahdan, aku pun menjelaskan lebih lanjut kepada ibuku bahwa biaya PPG itu cukup mahal dan dalam tes CPNS, kepemilikan sertifikat pendidik sangat diperhitungan.