Lihat ke Halaman Asli

Ozy V. Alandika

TERVERIFIKASI

Guru, Blogger

Hati-hati! Inilah 7 Gejala Luka Batin yang Sering Melanda Orang Dewasa

Diperbarui: 29 September 2020   20:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Luka Batin. Gambar dari Pixabay

"Luka, luka, luka yang kurasakan, bertubi, tubi, tubi engkau berikan. Cintaku bertepuk sebelah tangan. Tapi aku balas senyum keindahan. Bertahan....."

Masih ingatkah kalian dengan lirik lagu D'Bagindas di atas? Kalau masih ingat, berarti kita seumuran. Ya, generasi milenial yang hampir kejebur golongan Z. Wkwk. Meski begitu, tenang saja. Kita sudah termasuk golongan orang-orang dewasa, kok! Udah berumur di atas 18 tahun, kan?

Berbicara tentang kedewasaan, berarti kita sedang berkisah tentang kematangan. Seseorang yang sudah mulai belajar mandiri dalam mencukupi ekonomi serta berani mengambil keputusan sendiri sejatinya sudah termasuk kategori pribadi dewasa.

Selain itu, kemampuan diri untuk menata emosi, berpandangan objektif, bertanggungjawab pada usaha pribadi, mudah beradaptasi, hingga memiliki tujuan yang jelas adalah ciri-ciri kepribadian dewasa lainnya. Kalo tidak salah, ini gagasannya J.E Anderson dalam ilmu psikologi.

Nah, meski sudah masuk ke dalam kategori dewasa, bukan berarti kita sudah hebat, kan? Certainly. Dewasa tak selalu menyenangkan karena itu adalah masa di mana seseorang akan diserang oleh bergunung-gunung luka batin.

Sebagai seorang yang sudah memasuki usia dan kepribadian dewasa, kita tentu perlu berhati-hati dalam membina batin. Kalau batin banyak luka menjelang usia renta, kan bahaya!

Lalu, apa saja jenis luka batin yang seringkali melanda sang dewasa? Kebetulan 2 minggu yang lalu saya sempat mengikuti kajian self healing PPA (Pola Pertolongan Allah) Institute yang dimentori oleh dr. Ramadhanus.

Sang dokter sempat menyampaikan jenis-jenis gejala luka batin yang kiranya perlu untuk segera diusir dari kediaman hatinya orang dewasa. Saya tuangkan di sini, ya.

Pertama, Sering Muram

Bahasa gaulnya itu galau, sedih, dan depresi. Bukankah ada juga orang yang sudah dewasa tapi masih sering bermuram hati? Tentu ada. Adalah wajar, bahkan. Terang saja, masalahnya orang-orang dewasa kerapkali penuh dengan tekanan dan tekanan itulah yang menyesakkan hati.

Entah itu karena belum dapat kerja, sudah dapat kerja namun gajinya belum cukup untuk hidup, ketidakpuasan terhadap sesuatu hal, ditinggal mati oleh orang yang dicinta, kehilangan jabatan, keguguran, hingga ditinggal nikah semuanya bisa menjadi penyebab kemuraman.

Sikap ini sesungguhnya tidak normal, kan? Maka dari itulah sikap sering muram bila dibiarkan lama-lama dalam hati, suatu saat bisa menghadirkan luka batin. Hemm.

Kedua, Menangis Tanpa Sebab

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline