Lihat ke Halaman Asli

Ozy V. Alandika

TERVERIFIKASI

Guru, Blogger

Ketika Orang-orang Sudah Membayangkan Inter Vs MU di Final

Diperbarui: 12 Agustus 2020   13:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar diolah dari stadiumguide.com, inter.it, manutd.com

Inter Milan vs Manchester United "ketemuan" di final, kemungkinan itu ada, kan? Ya, tidak sedikit orang yang menyebut bahwa inilah pertemuan ideal di babak akhir Liga Eropa. Baik Nerazzuri maupun Setan Merah sudah sama-sama "PDKT" agar keduanya lebih cepat bertemu.

Inter Milan sudah mengalahkan Bayer Leverkusen 2-1 dan Manchester United telah mengandaskan FC Copenhagen 1-0. Kedua tim yang disorot ini akhirnya melenggang ke babak semifinal. Inter bertemu Shakhtar Donetsk, dan MU bersua Sevilla.

Artinya, kedua tim hanya perlu melangkah satu kali lagi, kan? Lalu final ideal Liga Eropa akan tersaji di Stadion Koln, Jerman.

Untuk mengabulkan impian ini, baik La Beneamata maupun The Red Devils mesti melakukan persiapan yang lebih matang untuk mengalahkan lawan mereka di semifinal.

Persiapan Inter Milan Menuju Final Impian

Dari tangan dingin seorang Antonio Conte, penampilan Inter Milan pun berubah drastis di musim ini. Berhasil finish di peringkat kedua di bawah Juventus di akhir musim 2019/2020 adalah salah satu bukti bahwa Nerazzurri mulai berkembang.

Sisi yang paling jelas perubahannya adalah mentalitas para pemain. Sebagai pelatih yang sering berteriak di pinggir lapangan saat pertandingan, Conte perlahan mulai berhasil membangkitkan mental para pemainnya.

Pelatih Inter Milan, Antonio Conte saat laga Inter kontra Bayer Leverkusen pada perempat final Liga Europa 2019-2020.. Foto: Inter.it 

Alhasil, pemain-pemain Inter yang awalnya redup dan angin-anginan pun mulai menemukan kembali gaya permainan terbaiknya. Lihatlah performa Romelu Lukaku, Alexis Sanchez, Borja Valero, Diego Godin, hingga salah satu permata Italia yang bernama Alessandro Bastoni.

Mereka mulai bermain dengan ritme yang bagus karena sudah paham dengan taktik 3-5-2 atau 3-4-1-2 ala Conte. Dan, jangan lupa pula ada Samir Handanovic yang semakin tua semakin "jadi."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline