Lihat ke Halaman Asli

Ozy V. Alandika

TERVERIFIKASI

Guru, Blogger

Bangkitlah Duhai Indonesia, Menangkan Negeri Ini dari "Jajahan" Covid-19

Diperbarui: 20 Mei 2020   01:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Kebangkitan Nasional dalam suasana pandemi. Gambar diolah dari beritabaik.id dan tribunnewscom

Mei 2020, agaknya di bulan ini cukup banyak peringatan hari-hari penting yang sudah kita lalui bersama. Mulai dari momentum Ramadan, Hari Buruh Internasional, Hari Pendidikan Nasional, Hari Raya Waisak 2564, sampailah peringatan Hari Buku Nasional pada 17 Mei kemarin.

Sedangkan hari ini, tibalah kita pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-112 tanggal 20 Mei tahun 2020 dalam suasana bulan Ramadan yang mulia. 

Tapi? Masih dalam hawa sepi akibat jajahan alias serangan pandemi Covid-19.

Nyatanya akhir-akhir ini negeri kita dibuat gemetar oleh wabah yang berjuluk SARS-CoV-2. Segala aspek diserang mulai dari stabilitas ekonomi, ketahanan pangan, keselamatan, hingga keamanan.

Bahkan, hati warganet pun ikut terserang seiring dengan diviralkannya teriakan solidaritas yang bertagarkan "Indonesia Terserah" baru-baru ini. Begitu hebatnya Covid-19 mengguncang bumi Pertiwi dari segala penjuru.

Memang, kita sudah cukup lama berjuang melawan jajahan Covid-19. Berbagai kebijakan dikeluarkan, tapi berbagai pelanggaran juga didengungkan. Rasa demi rasa, tampaknya pelanggaran ini sudah mirip dengan perpecahan bangsa dari aspek kepedulian sosial.

Masyarakat di sana berjuang untuk mematuhi PSBB, social distancing, physical distancing, bahkan WFH. Tapi, masyarakat di lain tempat tidak terlalu peduli dengan kepatuhan. Pemerintah juga demikian, tarik ulur kebijakan yang dikeluarkan seakan jadi bumerang.

Gara-gara itu, pihak yang sudah disiplin dan mereka yang berjuang lebih merasa cukup kecewa. Kecewa dengan pemerintah, kesal dengan masyarakat yang enggan disiplin, serta prihatin dengan grafik kasus Covid-19 yang masih menjulang.

Kalau dihitung secara umum, agaknya negeri ini sudah terpecah menjadi 3 bagian. Pertama, pemerintah dengan segala kebijakannya. Kedua, masyarakat yang disiplin termasuklah paramedis dan kelompok peduli sosial. Ketiga, masyarakat yang enggan untuk disiplin.

Kebetulan hari ini adalah Hari Kebangkitan Nasional, bagaimana cara kita menyatukan 3 pihak yang terpecah? Setiap pihak punya alat tafsir dan senjata mereka masing-masing. Sebelum ada tindakan "saling bunuh" rasanya kita perlu mundur ke zaman Budi Utomo.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline