Lihat ke Halaman Asli

Ozy V. Alandika

TERVERIFIKASI

Guru, Blogger

Sayangnya, Kali Ini Anak-anak Harus Menjemput Sendiri Momentum Isra Miraj

Diperbarui: 21 Maret 2020   21:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Coronavirus memutuskan momentum kegiatan keagamaan di sekolah. Dokumentasi Pribadi

Kehadiran coronavirus di Indonesia sejak awal Maret 2020 kemarin telah membuat ruang gerak kita begitu terbatas. Saat kita ingin keluar rumah, harus waspada. Saat ingin berbelanja ke pasar, harus waspada. Dan saat ingin beribadah ke masjid, juga harus waspada.

Di beberapa daerah yang rawan penyebaran coronavirus, lahir fatwa bahwa sebaiknya ibadah dilaksanakan dari rumah saja. Tentu saja fatwa ini dilahirkan dengan mempertimbangkan keselamatan dan kemaslahatan penduduk bumi Indonesia.

Kedengarannya memang cukup berpolemik dan menyedihkan. Tapi, ya mau bagaimana lagi. Kita hanya mampu berikhtiar dengan cara menjaga diri, serta terus memunanjatkan doa tanpa putus agar bencana ini segera berakhir.

Dan khusus pada ranah pendidikan serta sekolah, saya pribadi agak sedikit menyayangkan tuah coronavirus ini. Biasanya, sekolah bisa dijadikan lahan yang pas untuk menuangkan momentum keagamaan seperti Isra' Mi'raj.

Salah satu caranya adalah dengan menggelar kegiatan-kegiatan pemantapan akidah, akhlak dan kecintaan anak-anak kepada Nabi Muhammad SAW.

Sebenarnya, saya sudah menyiapkan momentum Isra' Mi'raj sejak akhir Januari lalu. Di sela-sela waktu istirahat saya sudah bergerilya menyaring beberapa siswa untuk ikut berpartisipasi langsung dalam kegiatan Isra' Mi'raj.

Dari total 55 siswa di SD, 2 siswa sudah saya dapatkan dan masing-masing dari mereka akan saya persiapkan khusus sebagai penceramah dan pembaca Qur'an. Bahkan, sebelum sekolah libur kedua siswa ini sering menjumpai saya untuk meminta kritik dan arahan kegiatan.

Kedua siswa ini tampak begitu antusias menyambut momentum Isra' Mi'raj di tengah praduga teman-teman SD yang menebak bahwa akan ada kegiatan menarik saat Isra' Mi'raj nanti.

Saya sendiri pun antusias. Sudah tercoret-coret di angan bahwa saya akan memanfaatkan momen kejadian luar biasa Rasul ini sebagai ajang pengenalan dan pemantapan sholat wajib yang 5 waktu.

Terang saja, mayoritas anak SD gerakan sholatnya belum sempurna, dan wudhunya juga masih asal basah. Niat nantinya, saya sendiri yang akan tampil di panggung untuk mencontohkan gerakan-gerakan sholat yang sempurna berdasarkan hadis dan sunnah Nabi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline