Lihat ke Halaman Asli

Ozy V. Alandika

TERVERIFIKASI

Guru, Blogger

Kami dan Kucing Kampung Sama-sama Makan Nasi

Diperbarui: 6 Januari 2020   23:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi kucing kampung. (Dokumentasi Pribadi)

Mengapa harus disebut kucing kampung?
Apakah karena sang pemilik kucing orang kampung?
Lalu, jika kucing kampungnya dibawa ke kota, apakah akan berganti nama jadi kucing kota?

Kadang ada labuhan kesal yang menyapa di saat ada orang membanding-bandingkan kucing kampung dengan kucing ras. Dari sini saja bisa dipilah mana sosok yang benar-benar pecinta dan penyayang kucing dengan orang yang sekadar suka kucing.

Yang selama ini memelihara kucing ras seperti Persia, Manx, Ragdoll, Munchkin, Angora, Himalaya serta jenis kucing ras lainnya mungkin sedang bangga dengan mahal dan berharganya kucing itu.

Tidak jarang, kucing-kucing kampung yang sejenak singgah (mungkin minta makan dan kesepian) dilemparinya. Entah pakai batu, pakai kayu, bahkan pakai kata-kata kotor sebagai bentuk ungkapan kekesalannya. Padahal, diberi ikan asin satu potong saja sudah cukup, bukan?

Yang saat ini memelihara kucing kampung sejatinya juga bisa berbangga diri. Kebanggaan yang adem adalah di saat kucing-kucing kampung yang selama ini liar terselamatkan oleh mereka, bahkan bisa berkembang biak dan mengamankan rumah.

Terang saja, jajanan dan makanan lezat di rumah adalah godaan yang nyata bagi cicak dan tikus. Keduanya senantiasa merajalela melewati tepian langit dan sudut-sudut rumah untuk sekadar mencicipi makanan di rumah kita.

Tapi jika ada kucing kampung, maka alamat tikus dan cicak akan segera pindah ke rumah tetangga. Dari bau kucing saja cicak dan tikus sudah takut, apalagi jika terlihat? Habislah!

Terlebih lagi jika di rumah belum ada kulkas, hanya ada lemari kayu pengisi sayur dan lauk. Jika tidak terjaga dengan rapat dan tiada kucing kampung di dalam rumah, bisa-bisa segera disantap oleh tikus. Namun, bisa juga kucing kampung yang menyantap lauk di lemari, baru setelah itu menyantap tikus. Hohoho

Makanan Kami dan Kucing Kampung Sama-sama Nasi

Ilustrasi kucing makan nasi. (Dokumentasi Pribadi)

Ada kesederhanaan tersendiri saat menafkahi hobi sebagai pemelihara kucing kampung. Kita tidak perlu terlalu repot dengan makanan kucing karena sejatinya kucing kampung itu lebih mandiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline