Lihat ke Halaman Asli

Ozy V. Alandika

TERVERIFIKASI

Guru, Blogger

Puisi | Tunggulah Aku di Laguna Samudera

Diperbarui: 5 Januari 2020   23:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pantai Laguna Samudera, Bengkulu. ( Whatsapp Photo/dokpri)

Apa kabar jingga?
Apakah kau sedang baik-baik saja?

Kamu tahu, aku terenyuh rasa dan terhanyut harap saat kau duduk di sudut pantai Laguna Samudera. Baling-baling pasir dan sinar itu menyapa dengan nada harsa, biarpun hanya lewat seketika. Aku sudah rasakan betul panggilan nadi para pilau yang mulai berbalik arah menandangi senja.

Kamu tahu, aku segera ingin ke sana. Bukan sekadar penantian duduk berdua di satu asa, tapi juga bersama menuang rasa. Sakit reguknya jika aku masih di sini melawan terik, sedangkan kau keduluan menelan senja.

Kukatakan, bukan ajunku yang terlalu dewana tapi harap-harap entah ini melahirkan prasangka. Jangan-jangan di sana kau sudah selarap dengan sira. Terangmu di sudut kanan, tapi aku tak tahu sebelahnya. Bisa saja itu hanya rona, atau malah Si sira. Ah sudahlah, aku kebanyakan berjebah kira.

Hai jingga, jika kau masih baik tunggulah aku di Laguna Samudera. Barangkali, esok aku juga akan duduk di sebelah sembari membawa sira. Kunantikan kabarmu, tapi nanti menjelang senja berikutnya.

Curup, 5 Januari 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline