Lihat ke Halaman Asli

Ozy V. Alandika

TERVERIFIKASI

Guru, Blogger

Nikmati Masa Muda dengan Hobi dan Prestasi, Bukan dengan Sakit Hati

Diperbarui: 20 Desember 2019   21:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semangat anak muda. (Sumber: pixabay.com)

Kehidupan di masa muda begitu menyenangkan jika dijalani dengan kebahagiaan. Tidaklah salah jika mereka yang sudah dewasa bahkan manula sangat sering mengungkapkan cerita lama, saat mereka masih muda dulu.

Macam-macam yang disampaikan. Saya jadi teringat ucapan nenek dulu, saat kami beristirahat di pondok dekat kebun. "Waktu masih muda, aku pontang-panting cari uang. Tapi seru, bisa kenalan dengan dia, dia dan dia. Sungguh indah kenangan di masa itu!"

Padahal, cerita itu tidak happy-happy amat, malahan kisah-kisah kesulitan hidup di masa muda yang beliau ceritakan. Tapi, kok mengasyikkan?

Agaknya kisah mereka mirip dengan rasa buah-buahan. Jambu biji misalnya. Walaupun jambu biji yang masih muda rasanya kelat dan sepat, masih banyak anak SD yang suka mengambil dan memakannya, meski banyak yang dibuang daripada yang ditelan. Hahaha

Masa Muda Jangan Sering Sakit Hati

"Jangan sering sakit hati, jangan sering merajuk, nanti cepat tua."

Sering kali kita mendengar guyonan seperti ini, apalagi dengan raut wajah menyeringai maka akan mudah sekali anak muda sakit hati. Jika dihubungkan antara sering merajuk dengan cepat tua, agaknya memang benar, sih. Lihat saja muka orang yang merajuk, pasti dahinya bergelombang. Hihihi

Sayangnya, anak muda kadang merajuknya tidak jelas mana batang mana akarnya. Beda dengan anak SD yang merajuk biasanya karena kekurangan uang jajan atau tidak dibeli mainan. Anak muda malah tidak terhibur dengan uang dan mainan, bahkan mereka sanggup tidak makan.

Lalu kerjaannya? Menangis tersedu di dalam kamar tanpa mau bicara ini dan itu. Mau diganggu oleh orangtua, adik maupun kakak kadang malah tambah tinggi intensitas merajuknya, lempar-lembar bantal dan tendang-menendang pintu.

Jika sudah seperti ini, biasanya teman curhat terbaik bagi anak muda adalah media sosial. Upps, jangan katakan tidak! Semalam, update status apa, hayooo?

Entah itu tentang dendam lama yang kembali terhunus, tentang dia yang menyakiti hati, tentang dia yang tidak kunjung peka, tentang diri yang terlalu dibangga-banggakan, mengumbar kesalahan orang lain, menuduh orang lain tanpa alasan, hingga berpamer-pamer ria.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline