Lihat ke Halaman Asli

Ozy V. Alandika

TERVERIFIKASI

Guru, Blogger

Hari Ini, Kita Mau Berubah atau Punah?

Diperbarui: 27 Oktober 2019   15:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: medium.com

Mengkhayal tentang diri sendiri kadang begitu menyenangkan. Betapa tidak, bayangan yang tampak hanya berkisar tentang kita yang sudah punya rumah, mobil mewah, istri dan anak, hingga apartemen mewah.

Begitupun ketika kita melihat orang lain "sukses" dalam ukuran logika pribadi. Entah itu tetangga, kerabat dekat, bahkan orang asing yang kebetulan lewat di depan rumah, anggapan yang muncul di angan kita adalah "wah, enak sekali hidupnya, aku mau seperti itu!"

Padahal belum tentu mereka yang terlihat mewah, hidupnya juga mewah dan bebas dari masalah. Hal yang menurut pandangan kita menyenangkan belum tentu sama dengan apa yang mereka alami. Toh, kita tidak tahu bagaimana kehidupan mereka seutuhnya.

Berangkat dari sini, banyak pula sebagian orang yang menetapkan batas profesinya tanpa mau berubah dan berlari bersama masa. Yang sudah lulus PNS mau memilih jadi guru biasa saja, tanpa mau mencicip jabatan struktural ataupun mengupdate karir.

Tak jauh beda dengan pekerjaan lain. Misalnya seorang kontraktor berharap menjadi karyawan tetap, dan ketika ia menjadi karyawan tetap hanya mau menjadi seorang karyawan tetap hingga pensiun.

Agaknya mereka tak mau keluar dari zona nyaman dan terkesan tak mau mengambil resiko lebih. Sebenarnya jika sudah nyaman sungguh tidaklah menjadi soal. Tapi, bukannya tantangan hari esok lebih berat? Jangan-jangan profesi kita akan punah di hari esok!

Lihat saja para kasir yang mulai kesepian karena e-money. Lihat pula pengantar surat yang sudah kalah saing dengan email dan medsos. 

Resepsionis, penjaga tol, hingga petugas pajak pun harus mulai berhati-hati karena profesi mereka segera menuju kepunahan.

Dengan kenyataan ini, apakah kita tetap akan merasa "cukuplah seperti ini"?

Agaknya kita perlu untuk segera berubah. Jika tak kunjung berubah, kita akan tergusur oleh orang yang melakukan perubahan. Kita juga tidak akan diperhitungkan lagi seiring dengan inovasi yang dilakukan oleh orang-orang yang mau berubah.

Untuk itu kita perlu mengubah, meng-upgrade diri dan keluar dari zona nyaman. Caranya?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline