Saya menulis artikel ini terinspirasi dari pidato Rektor IAILM Suryalaya, Dr. Asep Salahudin, MA yang disampaikan dalam acara Inaugrasi Mahasiswa Baru IAILM dan STIELM Suryalaya Tasikmalaya pada tanggal 11 September 2024. Menarik, karena membahas hal yang agak filosofis, "Bagaimana metode meraih sukses ala Socrates, memadukan logos, pathos, dan eros ?
Socrates, filsuf Yunani yang terkenal dengan metode pengajarannya yang unik, sering kali dianggap sebagai salah satu pemikir paling berpengaruh dalam sejarah. Filsafatnya, yang berpusat pada pencarian kebenaran melalui dialog dan introspeksi diri, menawarkan wawasan yang mendalam tentang kehidupan yang baik dan bermakna. Dalam konteks pencapaian kesuksesan, ajaran Socrates dapat dikaitkan dengan tiga konsep retoris yang kuat: logos, pathos, dan eros.
Logos: Dasar Rasional dari Kesuksesan
Socrates sangat menekankan pentingnya pengetahuan dan pemahaman yang mendalam. Baginya, keberhasilan sejati tidak hanya diukur dari kekayaan materi atau status sosial, tetapi juga dari kualitas pikiran dan tindakan. Logos, sebagai representasi dari logika dan alasan, menjadi fondasi penting dalam mencapai kesuksesan ala Socrates.
Untuk mencapai kesuksesan, seseorang perlu memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan hidupnya, nilai-nilai yang diyakini, dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan menggunakan logos, kita dapat menganalisis situasi, menimbang berbagai pilihan, dan membuat keputusan yang rasional. Socrates sering kali mengajak para pembelanya untuk melakukan dialog yang kritis dan sistematis, dengan tujuan untuk menguji asumsi-asumsi mereka dan menemukan kebenaran yang objektif.
Pathos: Motivasi dari Dalam
Meskipun logos memberikan kerangka kerja yang rasional untuk mencapai kesuksesan, motivasi yang kuat juga diperlukan. Pathos, yang berkaitan dengan emosi dan perasaan, memainkan peran penting dalam memotivasi seseorang untuk bertindak.
Socrates percaya bahwa setiap individu memiliki potensi untuk menjadi lebih baik. Dengan menggali jauh ke dalam diri, seseorang dapat menemukan motivasi intrinsik yang mendorongnya untuk terus belajar dan berkembang. Pathos juga dapat dipicu oleh rasa ingin tahu, semangat untuk membantu orang lain, atau keinginan untuk menciptakan sesuatu yang bermakna.
Eros: Keinginan untuk Menjadi Lebih Baik
Eros, yang sering diartikan sebagai cinta atau gairah, dalam konteks filsafat Socrates merujuk pada keinginan yang mendalam untuk menjadi lebih baik. Ini adalah dorongan yang mendorong seseorang untuk terus belajar, tumbuh, dan mencapai potensi penuhnya.
Dengan menggabungkan eros dengan logos dan pathos, seseorang dapat menciptakan lingkaran positif yang memperkuat motivasi dan semangat untuk mencapai kesuksesan. Ketika kita menemukan tujuan yang kita cintai dan memiliki pemahaman yang jelas tentang langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapainya, kita akan terdorong untuk bertindak dengan penuh semangat dan tekad.