Lihat ke Halaman Asli

Bumi Makin Panas “Global Warming On Global Warming Demands Global Action”

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Judul diatas "dipinjam" dari judul film yang dahulu pernah popular pada tahun 1970-an dibintangi oleh filem panas sangat di tanah air : Alm. Suzana. Pada tahun 1990-an, judul tersebut kembali menghangat, tetapi dalam pengertian yang sangat berbeda, yang diungkap bukan lagi panasnya kehidupan (seksual) manusia tetapi semakin panasnya bumi kita yang kemudian popular dengan istilah global warming (pemanasan global).

Manakala filem "Bumi Makin Panas" sudah ditonton dan diketahui banyak orang, saya menduga banyak seluk beluk pemanasan global masih belum bagitu banyak dipahami betul arti penyebab efek dan implikasinya terhadap kehidupan makhluk di bumi.

"Global Warming On Global Warming Demands Global Action" yang berarti bahawa peringatan global terhadap pemanasan global menuntut adanya tindakan global itu wajib dilakukan pada semua level : internasional, nasional, regional, dan lokal, baik oleh pemerintah, swasta, LSM, maupun masyarakat luas.

Raibnya Pulau

Suhu rata-rata bumi kita dewasa ini sudah bertambah panas 0,5 derajat celcius dibandingkan dengan bumi pada abad yang silam. Para ilmuan dan pakar lingkungan telah memperhitungkan, bila kecenderumah produksi dan pengeluaran gas-gas seperti Karbondioksida (C02), Metan (CH4), Nitratoksida (N20), dan Cholorofluorokarbon (CFC) berlangsung terus menerus seperti sekarang, temperatur gelobal rata-rata akan meningkat lagi dengan1,5 derajat sampai 4,5 derajat Celsius.

Akibat ikutannya, glaser dan gunung es Antartika akan mencair yang berarti akan mempertinggi permukaan air laut. Perhitungan dengan menggunakan model komputer menghasilkan penambahan tinggi permukaan laut antara 1 sampai 5 meter pada akhir abad mendatang. Tak terbayangkan betapa ngerinya musibah yang akan menimpa negara-negara seperti kepulauan Seychelles, Bangladesh, Guyana, dan pulau-pulau di Samudra Pasifik lainnya.

Job Jacobson dari Worldwatch Institute memperkirakan menaikan permukaan air laut setnggi 1 meter saja akan berpengaruh besar terhadap garis pantai sepanjang 360.000 km dan akan menciptakan pengunsian sejumlah lebih dari 50 juta orang (Panoscope, November 1990:20)

Temperatur yang makin panas mengakibatkan pula sekakin keringnya tanah dan kekeringan itu akan berdampak negatif pada hasil produksi pertanian. Tidak kalah parahnya adalah akibat terhadap perikanan yang merupakan pemasok atau sumber protein kelima di dunia. Perubahan tempelratur, salinitas, tubulensi, dan perubahan arus yang terjadi akan mengacaukan siklus penangkaran ikan, tidak menutup kemungkunan musnahnya berbagai jenis ikan tertentu yang tidak bisa beradaptasi dengan perubahan iklim.

Ironisnya kebanyakan jasad hidup pembawa virus dan berbagai penyakit berbahawa justru lebih bisa bertahan hidup dan beranak-pinakdengan cepat di dalam udara yang panas. Berarti pemanasan global akan berimplikasi pada kesehatan manusia, yang makin terancam dengan merajalelanya virus berbahaya.

Meningkatnya kualitas air laut akan menyebabkan semakin besarnya penguapan air, yang berarti bertambah pekatnya awan. Panas bumi jadi bertambah meningkat lagi, dan besar kemungkinan pola arus anginnya juga akan semakin berubah. Kosekuensi perubahan itu akan menimpa pola bercocok tanam dan perikanan, yang sulit digambarkan penyesuainnya oleh masyarakat petani dan nelayan.

Bukti ilmiah yang nyata tentang dampak negatif pemanasan global memang belum bisa dikemukakan secara empiris, namun kita tidak seyogyanya lantas duduk dan menunggu saja. Kalo demikian kita pasti akan terlambat untuk mencegahnya atau palingtidak harus mengeluarkan biaya yang terlau besar untuk memperbaikinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline